Biaya nGecas Baterai Kendaraan Listrik di SPKLU mencapai Rp57.000 Setiap Satu Kali Pengisian
Direktur Niaga dan Pelayanan PT PLN (Persero) Bob Saril melakukan simulasi pengisian listrik kendaraan bermotor di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) PLN, di Kantor Pusat PLN, Trunojoyo, Jakarta, Senin, 9 November 2020. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia
undefined
JAKARTA (sijori.id) - Telah keluar Keputusan Menteri ESDM No. 182.K/TL.04/MEM.S/2023 tentang Biaya Layanan Pengisian Listrik pada Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum.
"Menetapkan biaya pengisian kendaraan listrik yang dapat dikenakan kepada pemilik kendaraan listrik berbasis baterai yang melakukan pengisian kepada stasiun pengisian kendaraan listrik umum," tulis kepmen tersebut dilansir Senin, 31 Juli 2023.
Menteri ESDM, Arifin Tasrif menetapkan, SPKLU yang menggunakan teknologi pengisian cepat (fast charging) dikenakan biaya paling banyak Rp25.000. Sementara SPKLU yang menggunakan teknologi pengisian sangat cepat (ultrafast charging) paling banyak Rp57.000 setiap satu kali pengisian listrik.
Adapun biaya layanan pengisian listrik tersebut belum termasuk pajak pertambahan nilai (PPN) sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang perpajakan.
Dalam Kepmen tersebut, biaya layanan pengisian listrik dilakukan evaluasi setiap dua tahun atau sewaktu-waktu apabila diperlukan.
Sebelumnya pemerintah telah menggelontorkan insentif atau bantuan pemerintah untuk kendaraan listrik jenis motor listrik ini berlaku baik untuk pembelian baru maupun konversi dari motor konvensional menjadi motor listrik dengan besaran Rp7 juta per unit.
Pemerintah terus melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan peserta pemohon program konversi motor BBM ke motor listrik. Terhitung sejak tanggal 27 Juli 2023 sudah tercatat sebanyak 4.578 pemohon konversi yang terdaftar melalui platform digital yang sudah disediakan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
94% ini berlokasi di Jawa. Ini mulai siap, kami juga lakukan pelatihan, di Jawa, Purbalingga, Bali. Selain itu pemerintah juga memperbanyak bengkel konversi dengan melakukan pelatihan, Kementerian ESDM terus akan mengupayakan agar program konversi ini dapat berjalan optimal mencapai target yang sudah ditetapkan melalui sosialisasi menyeluruh di 10 kota besar di Indonesia. (*)