Bluetti Perkenalkan Pembangkit Listrik Portabel Sodium-Ion Pertama di Dunia

Pratiwi - Rabu, 17 September 2025 10:34 WIB
null

TIONGKOK (sijori.id) - Perusahaan penyimpanan energi asal Tiongkok, Bluetti, memperkenalkan apa yang disebut sebagai pembangkit listrik portabel sodium-ion pertama di dunia. Produk bernama Pioneer Na ini akan mulai dipasarkan secara global pada pertengahan Oktober 2025.

Pioneer Na pertama kali diperkenalkan pada pameran teknologi Innovation for All (IFA) di Berlin pekan lalu. Perangkat ini merupakan baterai isi ulang berukuran besar dengan port AC dan DC. Berbeda dengan produk serupa yang biasanya menggunakan baterai lithium-ion atau lithium iron phosphate (LFP), Pioneer Na mengandalkan teknologi sodium-ion (Na-ion).

Selain Pioneer Na, Bluetti juga menampilkan sejumlah produk lain di IFA. Di antaranya FridgePower Portable Power Station dengan kapasitas 2.016 Wh dan daya 1.800 W untuk kebutuhan rumah tangga, serta Apex 300 berkapasitas 2.764,8 Wh dengan daya 3.840 W yang bisa diperluas hingga 58.000 Wh—cukup untuk memasok listrik sebuah rumah selama beberapa hari. Bluetti juga memperkenalkan RVSolar 48V System, sistem tenaga surya berkapasitas 122 kWh yang dirancang untuk kendaraan rekreasi maupun rumah off-grid.

Cocok untuk Iklim Dingin

Pioneer Na memiliki kapasitas 900 Wh dengan output standar 1.500 W, serta mode Power Lifting hingga 2.250 W untuk perangkat berdaya tinggi seperti pemanas. Sistem ini bisa diisi ulang dengan tenaga surya hingga 1.900 W dan memiliki umur pakai sekitar 4.000 siklus isi ulang.

Namun, bobotnya relatif lebih berat 20–25 persen dibanding baterai LFP, dengan total 16 kg. Kelebihannya, Pioneer Na tetap berfungsi optimal di suhu ekstrem. Produk ini mampu mengisi daya pada suhu –15 °C dan tetap bisa dipakai hingga –25 °C. Pada suhu –10 °C, perangkat masih dapat terisi ulang hingga 60 persen kapasitas.

Sebagai perbandingan, baterai LFP umumnya tidak dapat diisi ulang pada suhu di bawah titik beku. Karena itu, Bluetti memasarkan Pioneer Na untuk daerah beriklim dingin maupun ekspedisi. Salah satu unit bahkan akan digunakan oleh penjelajah di Antarktika.

Alternatif Lithium

Sodium dipilih karena lebih melimpah dan murah dibanding lithium, serta memiliki kinerja lebih baik pada suhu rendah. Baterai sodium-ion juga dinilai lebih aman karena tidak mudah mengalami thermal runaway. Meski demikian, teknologi ini masih memiliki keterbatasan, seperti kepadatan energi yang lebih rendah sehingga perangkat menjadi lebih besar dan berat.

Bluetti menempatkan Pioneer Na sebagai ujian komersial pertama bagi teknologi sodium-ion di pasar pembangkit listrik portabel. Meski lebih berat dan kurang padat energi dibanding lithium, perangkat ini menawarkan keunggulan di kondisi dingin ekstrem, memiliki siklus pemakaian cukup panjang, serta potensi keamanan lebih baik.

Bluetti menargetkan pengguna di wilayah bersuhu dingin maupun para petualang yang membutuhkan sumber listrik portabel dan andal. (*)

RELATED NEWS