BP Batam Menengok Model Investasi Johor, Menguatkan Sinergi SIJORI
BATAM (sijori.id) — Delegasi Badan Pengusahaan (BP) Batam yang dipimpin Deputi Bidang Investasi dan Pengusahaan, Fary Francis, mengunjungi Johor Bahru, Malaysia, Rabu, 10 Desember 2025. Kunjungan ini diarahkan untuk memperkuat sinergi kawasan sekaligus membaca peluang kolaborasi investasi dalam ekosistem Singapore–Johor–Riau (SIJORI).
Agenda utama berlangsung di Invest Malaysia Facilitation Centre Johor (IMFC-J), Carnelian Tower, Forest City. Pusat layanan terpadu bentukan Pemerintah Malaysia tersebut menjadi rujukan fasilitasi investasi di Johor, wilayah yang kini diproyeksikan sebagai bagian dari Johor–Singapore Special Economic Zone (JS-SEZ).
Fary menegaskan, kunjungan ini bukan penjajakan kerja sama formal, melainkan upaya membangun keselarasan kebijakan antarkawasan. “Batam dan Johor berada dalam satu ekosistem ekonomi yang saling terhubung. Yang kami dorong adalah bagaimana sinergi ini bisa menjadi kolaborasi yang realistis dan saling menguatkan dalam kerangka SIJORI,” kata Fary.
Dalam pertemuan dengan manajemen IMFC-J, delegasi BP Batam mencermati penerapan layanan satu pintu yang terintegrasi, mulai dari perizinan, insentif fiskal, hingga koordinasi lintas lembaga. Model tersebut dinilai berkontribusi pada percepatan realisasi investasi Johor di tengah ketatnya persaingan kawasan.
Senior Vice President IMFC-J, Adny Jaffedon Ahmad, menyambut baik langkah BP Batam mempererat hubungan kawasan. “Kami menyambut baik komitmen BP Batam dan berharap kerja sama ini dapat menghasilkan manfaat konkret bagi kedua belah pihak,” ujarnya.
Isu ketenagakerjaan turut mengemuka dalam diskusi. Kebutuhan tenaga kerja di Johor meningkat seiring ekspansi industri, sementara Batam memiliki basis sumber daya manusia industri yang relatif matang. Menurut Fary, peluang tersebut perlu dikelola secara hati-hati agar memberi nilai tambah bagi kedua wilayah. “Konektivitas tenaga kerja harus dibangun dalam kerangka yang jelas dan saling menguntungkan,” katanya.
Selain itu, penguatan konektivitas kawasan menjadi sorotan, termasuk rencana pengembangan pelayaran RORO Batam–Johor. Jalur ini dipandang sebagai prasyarat penting agar integrasi ekonomi SIJORI ditopang arus logistik dan mobilitas yang efisien.
Kunjungan dilanjutkan ke kawasan pengembangan Forest City. Regional Vice President Forest City, Syarul Izam, memaparkan rencana pembangunan kawasan yang mengusung skema Special Financial Zone (SFZ). Skema ini menawarkan insentif fiskal, kepastian regulasi, serta infrastruktur terintegrasi untuk menarik sektor bernilai tambah, seperti jasa keuangan, pariwisata premium, dan logistik.
Fary menilai pengalaman Johor dalam mengelola SFZ dapat menjadi bahan perbandingan kebijakan bagi Batam. “Tidak semua model bisa diterapkan secara langsung, tetapi ada pelajaran penting tentang kepastian regulasi dan konsistensi kebijakan yang relevan untuk Batam,” ujarnya.
Di tengah persaingan investasi regional, kunjungan ini mencerminkan pendekatan BP Batam yang lebih terbuka dan komparatif. Dalam ekosistem SIJORI, Batam, Johor, dan Singapura berada pada posisi yang saling bersaing sekaligus saling bergantung—menjadikan sinergi kawasan sebagai kebutuhan strategis. (*)
