Cara Menjaga Diri dari Paparan Polusi Udara

Pratiwi - Minggu, 09 Juli 2023 20:59 WIB
Nampak sejumlah penumpang KRL Commuter Line di Jakarta, Selasa 20 Juni 2023. Pengguna KRL Commuter Line Jabodetabek kini tidak wajib mengenakan masker. Hal ini sesuai dengan Surat Edaran (SE) Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Nomor 17 Tahun 2023 tentang Protokol Kesehatan Pelaku Perjalanan Orang Dengan Transportasi Kereta Api Pada Masa Transisi Endemi Covid-19. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia

JAKARTA (sijori.id) - Data situs Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan seperti yang dilansir dari postingan Instagram Kemenkes, terdapat sejumlah kota di Indonesia yang masuk dalam kategori tidak sehat karena polusi udara, seperti Kota Tangerang dan Tangerang Selatan. Kondisi ini tentu dapat berdampak buruk bagi kesehatan manusia, terutama bagi bayi, anak-anak, orang tua atau lansia, dan orang dengan penyakit tertentu atau komorbid.

Polusi udara dapat menimbulkan sejumlah penyakit respirasi. Berdasarkan data dari Global Burden Diseases terdapat 5 penyakit respirasi penyebab kematian tertinggi di dunia, yakni penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), pneumonia, kanker paru, tuberkulosis, dan asma.

Dari data di atas, ternyata PPOK memiliki jumlah 209 kejadian dengan 3,2 kematian, pneumonia berjumlah 6.300 kejadi dengan 2,6 juta kematian, kanker paru 29 kejadian dengan 1,8 juta kematian, tuberkulosis 109 kejadian dengan 1,2 juta kematian, dan asma 477 kejadian dengan 455 ribu kematian.

Sementara itu di Indonesia sendiri dari 10 penyakit dengan kasus terbanyak 4 di antaranya merupakan penyakit respirasi, antara lain PPOK 145 kejadian dengan 78,3 ribu kematian, kanker paru 18 kejadian dengan 28,6 ribu kematian, pneumonia 5.900 kejadian dengan 52,5 ribu kematian, dan asma 504 kejadian dengan 27,6 ribu kematian.
Siapa Saja yang Berisiko Terpapar Polusi Udara?

Berikut kelompok orang yang memiliki risiko lebih tinggi akibat kualitas udara yang buruk.

1. Seseorang dengan Penyakit Jantung atau Paru-paru

Mereka yang memiliki kondisi seperti gagal jantung, angina, PPOK, emfisema, atau asma lebih cenderung memiliki reaksi yang lebih buruk terhadap kualitas udara luar yang buruk.

2. Orang Tua

Orang tua atau lansia cenderung memiliki penyakit jantung atau paru-paru daripada orang yang lebih muda.

3. Anak-anak dan Remaja

Paru-paru dan sistem pernapasan anak-anak masih dalam perkembangan. Mereka juga cenderung menghirup lebih banyak udara per pon berat badan daripada orang dewasa dan juga lebih aktif di luar ruangan daripada orang dewasa.

4. Penderita Diabetes

Polusi udara dapat memengaruhi jantung dan kesehatan. Paparan udara yang buruk dapat memperburuk kondisi seseorang dengan diabetes.

5. Ibu Hamil

Menghirup udara yang buruk dengan zat beracun dapat membahayakan ibu hamil dan bayi yang sedang berkembang di dalam rahim.

6. Orang yang Berpenghasilan Rendah

Seseorang dengan penghasilan rendah dan hambatan sosial dan ekonomi cenderung tinggal lebih dekat dengan sumber polusi udara seperti pabrik, pusat kota perkotaan, atau jalan raya. Hal ini membuat mereka berisiko tinggi untuk terpapar polusi udara.

7. Orang yang Beraktivitas di Luar Ruangan

Jika Anda suka berolahraga atau sering beraktivitas di luar ruangan pada area dengan kualitas udara yang buruk, kemungkinan besar Anda akan menghirup zat beracun yang memengaruhi kesehatan Anda.

Cara Mencegah Terkena Paparan Polusi Udara

Untuk menghindari dampak yang terjadi akibat paparan polusi udara, terutama bagi Anda yang ada di luar ruangan, Anda bisa melakukan beberapa hal sebagai berikut.

  • Gunakan masker saat bepergian. Sebaiknya Anda mengenakan masker jenis N95 atau KN95, dan KF94.
  • Hindari paparan asap rokok.
  • Segeralah mandi setelah keluar rumah.
  • Hindari keluar rumah ketika jam padat atau rush hour.
  • Setelah itu, jangan lupa untuk selalu cuci tangan pakai sabun.
Tags polusi udaraBagikan

RELATED NEWS