Cara Orang Korea Mempertahankan Kesehatan Tubuhnya
JAKARTA (sijori.id) - Seperti yang dilansir TrenAsia.com, jejaring media sijori.id dari India.com pada Rabu, 16 Agustus 2023, orang Korea sangat khusus dan ketat tentang makanan dan diet mereka. Mereka juga memastikan agar dapat menyeimbangkan kandungan bahan makanan yang mereka konsumsi.
Bagi Anda yang ingin mendapatkan tubuh sehat seperti layaknya orang Korea, Anda bisa menyimak beberapa tips berikut ini.
1. Mengonsumsi Sayuran
Orang Korea mengonsumsi banyak jenis sayuran yang berbeda. Sayuran adalah bahan makan makanan yang mengandung banyak serat dan rendah kalori serta membantu menurunkan berat badan. Selain itu, kehadiran serat dalam sayuran akan membuat tubuh Anda jadi kenyang dan mencegah Anda mengonsumsi makanan berkalori tinggi.
2. Mengonsumsi Makanan Fermentasi
Anda tentu sudah tidak asing dengan makanan fermentasi khas Korea Selatan yaitu kimchi. Makanan ini diklaim baik untuk usus dan membantu meningkatkan kesehatan pencernaan. Selain itu, kimchi juga dapat meningkatkan kekebalan tubuh dan membantu menurunkan berat badan.
3. Mengurangi Fast Food
Orang Korea cenderung mengonsumsi makanan yang dibuat sendiri dan mengurangi konsumsi fast food. Hal ini karena fast food dan makanan olahan cenderung tidak menyehatkan tubuh dan meningkatkan risiko penyakit kronis.
4. Mengonsumsi Seafood
Seafood dapat dianggap sebagai makanan pokok di Korea. Selain itu, mereka juga sering mengonsumsi rumput laut, yang biasa disajikan dalam bentuk sup. Makanan tersebut menjaga perut lebih kenyang untuk durasi yang lebih lama.
5. Gaya Hidup Aktif
Orang Korea lebih suka berjalan kaki saat bepergian dan menggunakan transportasi umum. Gaya hidup aktif seperti jalan kaki dan diet sehat akan membantu meningkatkan kesehatan tubuh.
6. Mengendalikan Porsi Makan
Budaya orang Korea cenderung mendorong mereka untuk makan dengan porsi yang lebih kecil. Hal ini dapat membantu mengendalikan kalori dan menjaga berat badan yang ideal.
7. Pola Hidup Sosial yang Aktif
Orang Korea cenderung memiliki interaksi sosial yang kuat. Dukungan keluarga serta komunitas yang baik ternyata juga dapat berkontribusi pada kesejahteraan fisik dan mental. (*)