(sijori.id) - Dunia ini seperti peta penuh kontras. Ada negara yang begitu luas hingga melintasi benua, ada pula yang mungil—sekecil titik di tengah lautan biru.

Visualisasi ini mencoba menata semua negara berdasarkan total luasnya. Tak hanya daratan, tapi juga perairan darat—sungai, danau, hingga waduk—ikut diperhitungkan. Hasilnya menampilkan jurang perbedaan yang nyaris mustahil dibayangkan.

Negeri Para Raksasa

Empat nama selalu muncul di barisan teratas: Rusia, Kanada, Tiongkok, dan Amerika Serikat. Jika digabung, luas keempatnya hampir menyapu sepertiga daratan dunia.

Rusia berdiri di puncak. Negeri ini terbentang melewati 11 zona waktu, dari Eropa Timur hingga pantai Pasifik di Asia. Ia adalah benua dalam bentuk negara. Namun, lebih dari 65 persen wilayahnya terjebak dalam permafrost—tanah beku permanen yang menyimpan cadangan karbon sekaligus tantangan ekologis.

Kanada berada di urutan berikut. Luasnya didominasi hutan boreal dan tundra Arktik. Sebagian besar penduduk lebih memilih bermukim di sepanjang perbatasan selatan, dekat Amerika Serikat. Statistik mencatat, dua dari tiga orang Kanada tinggal dalam radius seratus kilometer dari garis batas itu.

Tiongkok dan Amerika Serikat, dua kekuatan ekonomi dunia, juga tak kalah luas. Dari gurun Gobi hingga Great Plains, keduanya menampilkan wajah beragam lanskap: pegunungan, hutan, dan dataran pertanian yang menopang populasi ratusan juta jiwa.

Negeri Seujung Kuku

Di ujung lain spektrum, kita menemukan negara-negara mini. Begitu kecilnya, terkadang luasnya tak lebih dari sebuah kota metropolitan.

Monaco adalah contoh paling ikonik. Luasnya hanya 2,1 km², namun dihuni hampir 39 ribu orang. Diapit pesisir Laut Tengah dan perbukitan Prancis, negeri ini menjelma surga bagi jetset dunia. Kepadatan manusia, apartemen mewah, dan kasino berkilau membentuk kontras dengan ukurannya yang seupil.

Gibraltar sedikit lebih besar, 6,8 km². Namun posisinya strategis: berdiri di mulut Selat Gibraltar, penghubung Samudra Atlantik dan Laut Tengah. Kendati hanya wilayah seberang laut Inggris, perannya sebagai titik persinggahan kapal dan simpul geopolitik membuatnya jauh lebih besar dari sekadar angka di peta.

Lalu dimana posisi Indonesia?! (*)