Dear Goweser, Ini 3 Jenis Suspensi Sepeda Gunung yang Harus Kamu Tahu!

Minka - Sabtu, 28 November 2020 21:20 WIB
Ilustrasi undefined

BATAM (sijori.id) -- Ada beragam jenis sepeda gunung yang bisa ditemukan. Setiap jenisnya bisa memiliki komponen berbeda sesuai dengan kebutuhannya.

Salah satu komponen yang biasanya lekat dengan sepeda gunung adalah suspensi. Jenis suspensi pada sepeda gunung bisa menentukan jenis medan seperti apa yang mampu dihadapi sepeda.

Tak hanya itu, suspensi juga berpengaruh pada kontrol dan kenyamanan saat bersepeda. Berikut tiga jenis suspensi yang ada pada sepeda gunung:

1. Suspensi penuh

Sesuai namanya, sepeda dengan suspensi penuh memiliki fork dan shock belakang untuk meredam guncangan.

Sepeda dengan suspensi penuh, biasanya digunakan untuk jenis bersepeda teknikal di medan kasar.

Suspensi depan dan belakangnya mengizinkan pesepeda menjaga kecepatan dan stabilitas ketika melintas di jalur yang sulit.

Kelengkapan suspensi ini juga bisa meningkatkan traksi, serta membuat perjalanan lebih menyenangkan dan lebih dinikmati.

Namun, keunggulannya dalam menempuh medan teknikal juga membuat sepeda dengan suspensi penuh biasanya dibanderol lebih mahal.

2. Hardtail

Sepeda gunung dengan suspensi hardtail berarti hanya dibekali dengan fork di depan untuk mengurangi guncangan.

Sepeda hardtail bisa menjadi pilihan bagi pesepeda cross country. Dengan komponen bergerak lebih sedikit, sepeda gunung dengan suspensi hardtail biasanya lebih sederhana, dan perawatannya cenderung lebih mudah dibanding sepeda suspensi penuh.

Rancangan sederhana sepeda hardtail juga membuatnya berbobot relatif ringan. Bobotnya yang ringan bisa menguntungkan apabila banyak menemui tanjakan atau menempuh jarak jauh.

3. Rigid

Sepeda gunung rigid merujuk pada sepeda yang tak dilengkapi dengan suspensi.

Bagian fork dan rear triangle dari sepeda gunung rigid ini solid, dan tidak memiliki kemampuan meredam guncangan.

Rangka sepedanya biasanya terbuat dari bahan steel atau aluminium. Harga sepeda rigid biasanya tidak terlalu mahal dan perawatannya lebih mudah.

Rancangannya yang sederhana dan absennya komponen-komponen rumit, membuat sepeda gunung dengan suspensi rigid lebih efisien dan awet.

Sepeda tanpa suspensi ini bisa jadi pilihan baik ketika melintas di jalan tanah, jalur landai, aspal, atau kerikil.

Biasanya model rigid ditemukan pada sepeda dengan ban gemuk. Pesepeda lebih mengandalkan ban untuk menyerap guncangan.

Bagikan

RELATED NEWS