Desa Wisata Kampung Tua Bakau Serip, Batam Masuk 50 Besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022
BATAM (sijori.id) - Ada lebih dari 70 ribu desa di seluruh Indonesia. 3.419 desa dari 34 Provinsi menjadi peserta Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022. Setelah melalui seleksi dan kurasi panitia memilih 500 besar desa terbaik, lalu dikerucutkan menjadi 300 desa, kemudian 100 desa hingga 50 besar desa terbaik. Desa Wisata Kampung Tua Bakau Serip yang berlokasi di Kampung Tua Bakau Serip, Nongsa, Kota Batam, menjadi salah satunya.
Kampung Tua Bakau Serip satu-satunya desa wisata di Provinsi Kepri yang berhasil masuk 50 besar desa wisata terbaik di Indonesia pada Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022.
”Pak Menteri Parekraf, Sandiaga Salahuddin Uno, akan berkunjung Desa Wisata Kampung Tua Bakau Serip, Nongsa, Selasa 31 Mei 2022 mendatang. Pak Menteri akan meninjau dan menilai secara langsung bersama dewan juri Desa Wisata Kampung Tua Bakau Serip, satu-satunya desa wisata yang masuk 50 besar ADWI 2022,” kata, Ardiwinata, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam, Jumat 27 Mei 2022.
Ardi menyampaikan, Wali Kota Batam, Muhammad Rudi, memberikan perhatian pada kawasan Nongsa, seperti pada pelebaran jalan. Ardi menyebut, untuk mengembangkan daerah tujuan wisata ada tiga yang harus dikembangkan yakni aksesbilitas, amenitas, dan atraksi.
”Kepada pelaku pariwisata, dapat mengisi destinasi wisata dengan atraksi yang menarik,” ujarnya.
Pengumuman ADWI 2022 disampaikan langsung oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, lewat official YouTube Kemenparekraf, Rabu 27 April 2022.
Dalam sambutannya, rangkaian kegiatan ADWI 2022 sudah melakukan beragam tahap kurasi penilaian dewan juri terhadap tujuh kategori penilaian klasifikasi desa wisata dan kelengkapan data melalui website jadesta.
Pengelola Ekowisata Pandang Tak Jemu, Gery, mengatakan, dalam video yang dikirimnya ke Kemenparekraf, menayangkan tentang Desa Wisata Kampung Tua Bakau Serip, mulai dari akses menuju desa wisata, fasilitas berbasis Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), dan Environment Sustainability (Kelestarian Lingkungan). Kemudian, kesenian budaya Melayu, area swafoto, toko cendera mata, dan sewa area.
Desa wisata ini hadir di Kota Batam sejak Januari 2019 lalu dengan luas hutan 7 hektare. Di desa wisata ini ada pasir putih di tengah hutan mangrove. (*)