BINTAN (sijori.id) - Gunjang-ganjing harga gandum membuat nama sorgum mencuat. Berkah….. Ternyata eh ternyata di Kabupaten Bintan Provinsi Kepulauan Riau sudah ada petani yang menanam sorgum. Bahkan jauh sebelum perang Rusia - Ukraina pecah yang kemudian membuah harga gandum melesat.

Salah satu petani yang menanam sorgum di Bintan ialah ialah Ayim Mulyana. Yuk kita mengenal sorgum.

Warga Kelurahan Toapaya Asri ini, kerap disapa dengan sebutan Babe. Sejak 2019 lalu, Babe mulai menanam sorgum yang ia kenal seluk beluknya dari seorang teman di Bengkulu sana. Bukan bermodal nekad saja, sebelum menanam sorgum, Babe sudah memperhitungkan untung dan ruginya.

“Sorgum ini banyak manfaatnya bagi kesehatan tubuh. Karena itu walaupun belum banyak dikenal masyarakat, saya berani tanam,” ujar Babe saat ditemui di lahan sorgumnya, Kamis 11 Agustus 2022.

Menurut penelitian, sorgum memiliki kandungan protein lebih tinggi dari nasi yang berasal dari padi. Juga mengandung air, serat, kalsium, fosfor dan zat besi yang lebih tinggi dari nasi. Sorgum diyakini baik bagi penderita diet untuk menurunkan berat badan. Karena mengandung karbohidrat dan kalori yang lebih rendah dari nasi.

“Ini baik juga bagi penderita diabetes dan untuk anak yang hiperaktif. Karena kadar gulanya lebih rendah dari nasi,” sebut Agus Widyasmoko, S.Sos, M.Si, Kabid Tanaman Pangan dan Holtikultura pada Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bintan.

Agus sendiri adalah konsumen sorgum. Sejak sebulan terakhir, ia mengganti makanan pokoknya dari nasi menjadi sorgum. Selama satu bulan itu, dia mengaku buang air besarnya lebih lancar. Juga ia merasa kenyang lebih lama.

“Sejak mengkonsumsi sorgum, saya hanya makan dua kali sehari. Pagi saat sarapan jam sembilan. Lalu makan lagi jam lima sore. Selama sebulan ini saya sudah turun berat badan 2,5 kilogram. Badan jadi lebih ringan,” Agus memamerkan lingkar pinggangnya.

Tak hanya bermanfaat bagi tubuh, sorgum juga memiliki beragam kelebihan lain. Sorgum dapat diolah menjadi macam-macam penganan. Bijinya dapat diolah menjadi beras sebagai pengganti nasi. Biji yang sama juga dapat diolah menjadi tepung yang disebut-sebut dapat menjadi pengganti gandum.

Batangnya dapat dikonsumsi langsung layaknya batang tebu. Rasa manis pada air batang sorgum, membuatnya dapat diolah menjadi gula cair ataupun sirup. Batang muda dan daunnya yang masih muda dapat diolah menjadi teh.

“Ini batangnya dan daunnya yang masih muda ini, nanti dirajang dan dikeringkan menggunakan oven. Setelah itu didiamkan beberapa hari, baru dikemas menjadi teh celup,” terang Babe. Saat ini telah dijual teh sorgum dengan campuran herbal jahe merah dan kayu manis.

Selanjutnya akar pohon sorgum dapat diolah menjadi jamu. Sedangkan limbah baik dari batang, daun dan dedak hasil pengolahan beras dan tepung, dapat digunakan sebagai pakan ternak. Kini, selain Babe ada beberapa petani lain yang tertarik menanam sorgum.

“Sekarang di Kelompok Tani Ratun Jaya Topas saja, sudah ada 12 orang petani. Dalam waktu dekat ini akan bertambah lagi yang akan menanam sorgum. Petani-petani kangkung dan bayam yang kemarin rugi karena cuaca, akan mulai menanam sorgum,” tambah Babe.

Memang sorgum ini tak hanya bermanfaat bagi pengkonsumsinya. Tapi juga bagi para petani. Harga sorgum cukup menjanjikan. Saat ini di pasaran dijual seharga Rp 20 ribu per kilogram. Kini peminat sorgum semakin ramai. Petani mulai kesulitan memenuhi permintaan konsumen yang ingin hidup sehat.

Pasar sorgum masih terbuka lebar. Setelah sanggup memenuhi kebutuhan konsumen Pulau Bintan, maka akan lanjut merambah Batam lalu Malaysia. Sebenarnya saat ini sudah ada permintaan dari Malaysia. Tapi para petani masih fokus memenuhi kebutuhan konsumen lokal.

Bagi yang ingin memulai hidup sehat dengan berat badan ideal, dapat mulai mengkonsumsi beras dari sorgum. Untuk mendapatkan aneka olahan sorgum, dapat menghubungi Babe di 082174355566. (nov)