Di Norwegia Warga Lebih Suka Mobil Listrik DIbanding Mobil Biasa

Pratiwi - Jumat, 08 Januari 2021 04:59 WIB
Mobil listrik General Motors / Fortune.com undefined

JAKARTA (sijori.id) – Pada 2020 lalu, Norwegia mencetak sejarah baru dengan penjualan mobil listrik lebih banyak daripada mobil konvensional berbahan bakar minyak (BBM).

Laporan Federasi Lalu Lintas Norwegia (OFV) pada Selasa 5 Januari 2021 menyebutkan, penjualan mobil listrik di sana mencapai 54%.

Angka ini tumbuh 12% dari perolehan pada 2019 yang berkisar 42%. CNN Business menyatakan kinerja ini menjadikan Norwegia sebagai salah satu negara paling agresif beralih ke kendaraan ramah lingkungan berbasis listrik.

Menukil laman resmi Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan di Norwegia tersebut belum termasuk mobil hybrid. Gabungan keduanya menjadikan pangsa pasarnya mencapai 83%, sehingga penjualan mobil konvensional hanya menyisakan 17%.

Pencapaian ini terbilang signifikan lantaran pada 2015 silam, penjualan mobil konvensional masih merajai pasar dengan persentase sebesar 71%.

Mobil Listrik Unggulan

Berdasarkan merek, Audi e-tron dari Wolkswagen menguasai pasar dengan berhasil menjual 9.227 unit pada 2020.

Posisi kedua ditempati Tesla Model 3 yang terjual sebanyak 7.770 unit, angka ini turun sebab pada 2019, Tesla sempat memimpin penjualan tahunan di Norwegia. Adapun, penjualan terbanyak ketiga berasal dari Volkswagen ID.3 mampu mencatatkan penjualan 7.754 unit.

Percepatan substitusi ini terdorong oleh insentif pajak yang sangat besar dari pemerintah Norwegia.

Tak haran, pemerintah Norwegia memang akan menyetop kendaraan konvensional pada 2025. Dengan komitmen tinggi tersebut, Norwegia ramai dijadikan tempat uji coba sejumlah perusahaan mobil listrik dunia seperti Tesla dan Wolkswagen.

Bahkan, pemerintah Norwegia juga menerapkan kendaraan bebas emisi sejak era 1990-an. Demi meningkatkan minat warga terhadap mobil listrik, pemerintah merilis sejumlah insentif yang terbukti efektif hingga kini.

Seperti misalnya stimulus pajak yang besar, insentif penggunaan jalur bus, dan pengurangan biaya untuk kapal feri, dan jalan tol negara bagian. Soal fasilitas pengisian daya, Norwegia sudah memiliki 10 ribu lokasi pengisian daya yang tersedia untuk umum. (*)

Bagikan

RELATED NEWS