Dorong Bisnis, Galangan Kapal Minta Pemerintah Hapus Jasa Tambat di Terminal Khusus

Pratiwi - Senin, 16 Agustus 2021 22:29 WIB
Salah satu galangan kapal di Kota Batam. undefined

BATAM (sijori.id) - Kalangan pengusaha galangan kapal berharap pemerintah daerah bisa memberikan dukungan terhadap dunia maritim di Batam.

Kondisi seperti saat ini dinilai ideal, karena Batam tidak melakukan lockdown, sementara negara tetangga melakukannya. Sehingga menjadi kesempatan potensial menarik kapal-kapal agar masuk ke Batam.

"Batam memiliki potensi besar untuk bisnis maintenance dan repair kapal-kapal, "kata Ketua Harian Batam Shipyard Offshore Association (BSOA), Novi Hasni baru-baru ini.

Menurut Novi, Batam hanya membutuhkan dukungan dan insentif dari pemerintah, khususnya BP Batam.

" Apapun jenis izin atau kebijakan yang dibuat tidak boleh lepas dari peraturan induknya, yakni Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 41/2021 tentang kawasan perdagangan dan pelabuhan bebas (KPBPB) Batam," katanya.

Beberapa hal yang diminta kalangan pengusaha galangan kapal yakni pembebasan jasa tambat di terminal khusus (Tersus) dan Terminal untuk Kepentingan Sendiri (TUKS).

Ia mengingatkan bahwa Batam saat ini memiliki banyak saingan dari dalam negeri, contohnya Makasar, Sulawesi Selatan.

Kebijakan yang tidak pro dunia usaha akan menghambat kemajuan dunia maritim di Batam.
"Hambatan kami ini terkait hal-hal seperti itu. Kapal-kapal nanti akan melirik daerah lain," ungkapnya. (*)

Tags shipyardBagikan

RELATED NEWS