Festival Mancing Ngarong Jadi Magnet Seru dan Wisata Bahari Batam

Pratiwi - Selasa, 22 Juli 2025 10:08 WIB
null

BATAM (sijori.id) - Pantai Camar, Teluk Mata Ikan, Nongsa, jadi lautan semangat Minggu pagi (20/7/2025). Ribuan pasang mata tertuju ke air laut. Bukan cuma ikan yang ditunggu, tapi juga momen kebersamaan yang bikin Batam makin solid.

Festival Mancing Ngarong V resmi dibuka oleh Kepala BP Batam sekaligus Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, dalam rangka memeriahkan Hari Bakti TNI AU ke-78.

Dalam sambutannya, Amsakar menyebut festival ini bukan sekadar ajang lempar kail. Tapi lebih dari itu—ia adalah simbol persatuan, energi kolektif warga, sekaligus potensi besar wisata bahari Batam.

“Untuk membuat lompatan pembangunan Batam, kita harus menumbuhkan semangat bersama dan dukungan dari seluruh stakeholder,” tegas Amsakar.

Ia juga ingin Festival Ngarong ini naik kelas—bukan hanya agenda tahunan biasa, tapi jadi event resmi dalam kalender pariwisata Batam.

“Tradisi seperti ini layak kita lestarikan. Selain penuh nilai budaya, daya tariknya kuat untuk wisatawan, baik lokal maupun internasional,” tambahnya.

Festival Mancing Ngarong bukan sekadar soal siapa dapat ikan paling gede. Tapi tentang warisan budaya, kolaborasi, dan harapan Batam yang makin cemerlang ke depan.

Mancing Ngarong

Mancing Ngarong adalah tradisi memancing ikan secara massal yang dilakukan oleh masyarakat pesisir, khususnya di daerah Kepulauan Riau dan Batam, ketika air laut surut besar. Biasanya berlangsung di area pantai yang datar dan berpasir, seperti di Teluk Mata Ikan, Nongsa.

Mancing Ngarong dilakukan saat surut besar (biasanya pagi-pagi sekali atau menjelang siang). Peserta turun langsung ke laut dangkal dengan alat sederhana seperti tombak, jaring, atau tangan kosong.

Ikan terperangkap di cekungan-cekungan air kecil karena tidak sempat kembali ke laut dalam saat air surut.

Mencari ikan seperti ini dilakukan sambil bersenda gurau, berteriak ramai, dan penuh keceriaan.

(*)

Tags mancing ngarongBagikan

RELATED NEWS