Festival Sarkem di Yogyakarta
YOGYA (sijori.id) - Pemerintah Kota Yogyakarta menyelenggarakan Festival Sarkem tanggal 11-12 Maret 2023. Festival Sarkem tahun ini merupakan yang kelima, sejak tahun 2019. Pada dua tahun pertama, Festival Sarkem diselenggarakan secara gotong royong oleh masyarakat. Sejak tahun 2021 hingga saat ini, Festival Sarkem diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata berkolaborasi dengan seluruh stakeholder Kawasan Pasar Kembang.
Kepala Dinas Pariwisata Yogyakarta, Wahyu Hendratmoko mengatakan, penyelenggaraan tahun 2023 ini dimeriahkan dengan kirab apem Ruwahan yang merupakan tradisi Warga Sosromenduran setiap menjelang Ramadhan. Panggung Festival Sarkem 2023 akan berlokasi di Persimpangan Jalan Malioboro dan Jalan Pasar Kembang (tepatnya di sebelah timur Bank BPD DIY).
“Tujuan diadakannya Festival Sarkem adalah promosi potensi pariwisata kawasan Pasar Kembang dan sekitarnya, dalam rangka untuk memperkuat daya tarik wisata Kota Yogyakarta, menjadi alternatif wisata budaya dan wisata malam hari yang diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan, lama tinggal, dan belanja wisatawan,” kata Kepala Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta, Wahyu Hendratmoko, Minggu (12/3/2023).
Selama dua hari, Festival Sarkem berlangsung pada pukul 15.00 – 21.00 WIB. Selain dimeriahkan dengan apeman Ruwahan, Festival Sarkem 2023 juga dimeriahkan dengan Parade Sarkem Kemilau, yakni kirab apem dari kelurahan sosromenduran – Jalan Pajeksan – Jalan Pasar Kembang - Jalan Malioboro – kembali ke Kelurahan Sosromenduran di Jalan Sosrowijayan.
Setidaknya terdapat 300 orang yang mengikuti kirab, terdiri dari bergodo, staf Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta, Kelurahan Sosromenduran, mahasiswa, dan warga Pasar kembang. Setelah selesainya kirab, Festival Sarkem 2023 akan diisi dengan bazar ekonomi kreatif, pentas seni, pentas musik, orchestra, pojok foto, dan kuliner food truck.
Penggunaan apem dalam Festival Sarkem bukannya tanpa sebab. Apem dalam tradisi ruwahan dimaknai sebagai bentuk maaf (afwun dari bahasa Arab menjadi apem). Apem yang dikirab nantinya akan didoakan dan dibagikan kepada masyarakat, wisatawan, dan beberapa hotel yang dilewati rute Kirab.
Penyerahan apem ini merupakan simbol silaturahmi dan permintaan maaf, sehingga setiap orang akan lebih siap dalam menjalani ibadah selama Ramadhan. (Anz)