Gairahkan Produk Lokal, Kemendikbud Kampanyekan Gernas BBI

Minka - Selasa, 15 Desember 2020 16:58 WIB
ilustrasi undefined

JAKARTA (sijori.id) -- Dalam rangka mendukung Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) yang diresmikan Presiden Joko Widodo pada 14 Mei 2020 lalu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) turut menyelenggarakan kegiatan kampanye Gernas BBI pada 1-15 Desember 2020. Kegiatan ini diselenggarakan sebagai bentuk dukungan Kemendikbud untuk menggairahkan pasar produk lokal.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim menegaskan, melalui Gernas BBI ini diharapkan dapat membangkitkan produktivitas produk-produk buatan satuan pendidikan di bawah binaan Kemendikbud.

“Dengan turut mengampanyekan Gernas BBI, kami juga mengajak masyarakat untuk menggunakan produk-produk dalam negeri. Terlebih, kami juga terus melakukan pembinaan terhadap usaha-usaha yang dilakukan oleh satuan pendidikan di bawah binaan Kemendikbud,” tutur Mendikbud, di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Senada dengan itu, Direktur Jenderal (Dirjen) Kebudayaan, Kemendikbud, Hilmar Farid menyampaikan bahwa hadirnya kampanye Gernas BBI akan turut memperbaiki daya beli masyarakat, dan mendorong kebangkitan ekonomi pasca pandemi.

"Semangat BBI akan mendorong konsumen Indonesia untuk bangga menggunakan produk negeri sendiri," ujarnya.

Adapun bentuk kegiatan tersebut mencakup perkenalan produk hasil satuan pendidikan di bawah binaan Kemendikbud dan produk lokal daerah dengan hastag #HANYAADADISINI. Produk tersebut turut dipublikasikan pada kanal media sosial Kemendikbud.

Sementara itu, puncak acara expo produk dan pagelaran seni budaya untuk konten digital digelar di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta, pada 12 Desember 2020 lalu.

Tak hanya mendorong masyarakat menggunakan produk lokal, Kemendikbud juga terus mendorong produk-produk tersebut dapat dipasarkan melalui platform digital e-commerce (marketplace).

“Keberpihakan masyarakat dalam memilih produk lokal, tentunya harus didukung dengan tren pemasaran saat ini yang banyak dilakukan melalui platform digital. Dengan demikian, daya beli masyarakat juga akan bertumbuh seiring penguatan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM),” jelas Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti), Kemendikbud, Nizam.

Sementara itu, Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi (Dirjen Diksi), Kemendikbud, Wikan Sakarinto juga berkeinginan agar produk lokal yang dihasilkan satuan pendidikan vokasi yakni sekolah menengah kejuruan (SMK), politeknik/akademi komunitas nasional (AKN), serta lembaga kursus dan pelatihan (LKP) dapat lebih dikenal masyarakat.

“Edukasi dan literasi kecintaan dan kebanggaan menggunakan produk-produk dalam negeri harus terus ditanamkan sejak dini, terlebih pada generasi milenial,” ujar Wikan Sakarinto.

Bagikan

RELATED NEWS