Gaya Hidup Earthing
Seiring dengan maraknya gaya hidup slow living diterapkan banyak orang, tren earthing atau kerap disebut grounding juga turut menarik perhatian.
Slow living sering digambarkan sebagai seni menjalani hidup dengan santai dan memutuskan untuk menggunakan waktu dengan lebih bermakna.
Grounding atau earthing kerap dianggap sebagai cara melakukan slow living yang benar, pasalnya kegiatan ini bisa meredakan stres, cemas, hingga depresi.
Dilansir dari Healthline, earthing atau grounding adalah teknik terapi dengan melakukan aktivitas yang membuat seseorang kembali terhubung pada bumi.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa kontak fisik tubuh manusia dengan bumi memiliki banyak manfaat kesehatan. Salah satunya studi yang dilakukan oleh Lowry dkk pada tahun 2007. Studi ini menunjukkan bahwa sejenis bakteri di tanah dapat mengaktifkan sel-sel otak yang memproduksi serotonin, zat kimia saraf yang membuat perasaan nyaman.
Penelitian lain menunjukkan bahwa tanah adalah sumber elektron bebas yang dapat diserap oleh tubuh manusia. Kita hidup di dunia yang dipenuhi oleh muatan listrik positif dari peralatan elektronik, radiasi elektromagnetik, dan polusi lainnya.
Jadi earthing memungkinkan tubuh kita menghilangkan muatan listrik yang berlebihan dan menyatu dengan elektron bebas dari tanah, menciptakan keseimbangan elektromagnetik yang alami.
Ini artinya melakukan kontak fisik dengan tanah dapat membantu seseorang melawan depresi.
Sepanjang penelusuran TrenAsia.com dari platform hiburan untuk sharing video pendek TikTok, tagar earthing memiliki 237,7 juta tontonan sementara tagar grounding jauh melampaui earthing memiliki jumlah tontonan hingga 675,1 juta.
Dikutip dari Very Well Mind ada jenis-jenis earthing yang yang bisa Anda lakukan diantaranya adalah berjalan di luar ruangan tanpa alas kaki atau nyeker, berbaring di tanah, pergi berenang atau mandi, dan berkebun.
Adapun manfaat melakukan earthing diantaranya adalah dapat memperbaiki kelelahan kronis dan gangguan tidur, meningkatkan imunitas, hingga meningkatkan kesehatan jantung.
(*)