Gedung Putih Bersiap Sistem Perlindungan Akibat AI

AMERIKA (sijori.id) - Seperti yang dilansir dari laman The Independent, Gedung Putih memperingatkan bahwa perusahaan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) tetap memiliki tanggung jawab mendasar untuk memastikan produk mereka aman sebelum disebarkan atau dipublikasikan.
Menurut Gedung Putih, kecerdasan buatan adalah salah satu teknologi paling kuat di zaman ini tapi memiliki risiko yang harus dikurangi. Teknologi baru yang ada tentunya harus mampu melindungi masyarakat, keamanan, dan ekonomi.
Rencana ini datang di tengah meningkatnya ketakutan bahwa alat kecerdasan buatan yang dirilis terlalu cepat dan berakibat membahayakan banyak orang. Tidak hanya itu, berbagai pakar termasuk mereka yang juga ikut terlibat dalam pembangunan kecerdasan buatan bahkan juga telah memperingatkan bahwa kegagalan untuk mengatur sistem dapat membahayakan keselamatan.
Gedung Putih dikabarkan berencana untuk memberikan dana sebesar US$140 juta atau Rp 2,056 triliun kepada National Science Foundation yang akan digunakan untuk meluncurkan tujuh institute riset AI baru. Organisasi tersebut bertujuan untuk fokus pada kemajuan AI yang memperhatikan etika, dapat dipercaya, bertanggung jawab, dan melayani kepentingan publik.
Mereka juga akan menyertakan penilaian baru terhadap sistem AI yang telah dirilis. Berbagai perusahaan seperti Anthropic, Google, Hugging Face, Microsoft, NVIDIA, OpenAI, dan Stability AI semuanya juga dikabarkan telah berkomitmen untuk memeriksa bahwa sistem mereka aman. (*)