Gemar Makan Ikan
Mengonsumsi ikan setidaknya seminggu sekali bisa menurunkan risiko keterlambatan perkembangan saraf pada anak. Hal ini berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Penn State College of Medicine dengan melibatkan 142 anak.
Penelitian ini memperhitungkan berbagai faktor sosial dan lingkungan anak, juga menekankan peran pola makan, khususnya konsumsi ikan, dalam perkembangan saraf.
Konsumsi ikan secara teratur pada balita dikaitkan dengan berkurangnya keterlambatan perkembangan saraf, seperti yang diamati dalam penelitian terhadap 142 anak.
Efek perlindungan dari konsumsi ikan terhadap perkembangan saraf ditingkatkan dengan keragaman mikrobioma anak.
“Menambahkan ikan ke dalam makanan ringan balita dapat membantu melindungi mereka dari keterlambatan perkembangan saraf,” tulis para peneliti.
Tim telah mengobservasi sebanyak 142 anak sejak mereka lahir hingga berusia 18 bulan dan menemukan bahwa mengkonsumsi ikan setidaknya sekali seminggu dikaitkan dengan penurunan risiko keterlambatan perkembangan saraf.
Menariknya, pengaruh positif konsumsi ikan terhadap perkembangan saraf diperkuat oleh mikrobioma anak.
“Temuan kami menunjukkan bahwa pola makan, khususnya konsumsi ikan, mungkin menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi hasil perkembangan saraf.” tulis peneliti.
Tim tersebut menilai gizi 142 bayi pada usia 6 dan 12 bulan menggunakan Survei Praktik Pemberian Makan Bayi II, sebuah kuesioner standar yang dikembangkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat.
Para peneliti juga mengumpulkan sampel air liur dari bayi berusia 6 bulan dan mengukur tingkat aktivitas berbagai bakteri dalam sampel tersebut.
Terakhir, dengan menggunakan tanggapan orang tua terhadap Survei Kesejahteraan pada Anak Kecil, sebuah instrumen skrining yang diakui oleh American Academy of Pediatrics, tim menentukan ada atau tidaknya keterlambatan perkembangan saraf yang didefinisikan sebagai keterlambatan dalam pengembangan keterampilan seperti berlari, berbicara, dan interaksi sosial pada anak-anak pada usia 18 bulan.
Tim menemukan bahwa keterlambatan perkembangan saraf dikaitkan dengan tidak adanya konsumsi ikan pada bayi pada usia 12 bulan. (*)