Geopark Kaldera Toba Siap Rebut Kembali Green Card UNESCO
JAKARTA (sijori.id) – Kementerian Pariwisata serius mendukung Kaldera Toba buat merebut kembali status prestisius green card dari UNESCO. Salah satu langkah nyatanya? Menggelar konferensi internasional bertema geowisata yang keren banget: The 1st International Conference: Geotourism Destination Toba Caldera UNESCO Global Geopark 2025.
Menteri Pariwisata, Widiyanti Putri Wardhana, mengatakan bahwa Kaldera Toba bukan sekadar pemandangan cantik. Lebih dari itu, tempat ini adalah contoh sempurna bagaimana alam, budaya, dan ilmu pengetahuan bisa bersatu dalam satu destinasi wisata.
“Geopark Kaldera Toba itu bukan cuma indah, tapi punya cerita, punya ilmu, punya jiwa. Ini wujud pariwisata masa depan yang menyatu dengan alam dan budaya,” ujar Menteri Widiyanti saat membuka konferensi di Hotel Khas Parapat, Simalungun, Sumut.
Menurutnya, Danau Toba yang terbentuk dari letusan dahsyat sekitar 7.400 tahun lalu adalah salah satu lanskap paling unik di dunia. Dengan luas lebih dari 7.000 km², kawasan ini menyimpan kekayaan hayati dan budaya Batak yang terus hidup sampai sekarang.
"Kalau dipikir-pikir, ini tuh perpaduan luar biasa. Dari sisi geologi oke, budaya oke, edukasi dapet, dan ekonomi juga bisa tumbuh kalau kita kelola dengan baik," jelasnya.
Widiyanti menegaskan bahwa UNESCO sudah memberi panduan lewat tiga pilar geopark dunia: perlindungan alam, edukasi, dan pengembangan berkelanjutan. Artinya, tempat seperti Kaldera Toba nggak cuma dilestarikan, tapi juga bisa jadi sumber ilmu dan ekonomi bagi warga.
“Lewat geowisata, kita bisa ciptakan peluang kerja, dorong inovasi lokal, dan angkat potensi desa-desa di sekitarnya, tanpa ngerusak alam,” tambahnya.
Ia juga menyentil pentingnya membangun papan informasi di lokasi geosite. “Biar wisatawan nggak cuma selfie, tapi juga ngerti sejarah batuan dan terbentuknya kawasan ini. Wisata rasa sekolah, tapi seru!”
Sementara itu, Gubernur Sumatra Utara, Muhammad Bobby Afif Nasution, mengajak semua pihak kerja bareng. Menurutnya, keindahan Danau Toba harusnya bukan cuma dinikmati, tapi juga diceritakan, dijaga, dan dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat sekitar.
"Apa yang Tuhan kasih ini luar biasa. Ayo kita manfaatkan buat kebaikan, bukan cuma buat dilihat tapi juga buat hidup lebih baik," kata Bobby.
Dalam acara ini, Menteri Pariwisata hadir bersama timnya dari pusat, termasuk pejabat Kemenparekraf, Direktur Poltekpar Medan, dan Kepala Otorita Danau Toba. Mereka juga sempat mengunjungi beberapa spot kece di sekitar Danau Toba, seperti:
- Pusat Informasi Geopark (PIG) Kaldera Toba
- The Kaldera Toba di Kabupaten Toba
- Geosite Huta Ginjang di Tapanuli Utara
- Desa Wisata Pearung di Humbang Hasundutan
Kaldera Toba bukan cuma soal pemandangan. Ini tentang masa depan pariwisata Indonesia yang keren, berkelas dunia, dan tetap ramah lingkungan. (*)
