Gubernur Sumut Minta Bank Sumut Perkuat Ekspansi
MEDAN (sijori.id) – Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi meminta jajaran pengurus Bank Sumut memperkuat ekspansi usaha untuk meningkatkan pemasukan daerah. Menekankan pentingnya perbaikan kinerja agar lebih serius. Edy mengatakannya dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahun Buku 2022 dan RUPS Luar Biasa Bank Sumut di lantai 10 gedung Bank Sumut.
Hadir Ketua DPRD Sumut Baskami Ginting, Kepala OJK Regional 5 Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) Bambang Mukti Riyadi, Komisaris Utama PT Bank Sumut Brata Kesuma dan Sekretaris Daerah Provinsi Sumut Arief S Trinugroho.
Secara teknis pengelolaan, Edy bilang dirinya tak perlu lagi memberi penjelasan karena ranah perbankan. Namun sebagai bank milik pemerintah, perusahaan ini berada di bawah kendali gubernur dan kepala daerah selaku pemegang saham.
“Di semua provinsi ada bank daerahnya, tinggal empat provinsi lagi yang belum. Bank Sumut ini amanah Tuhan yang harus kita tangani. Bank yang besar di Sumatera Utara,” kata Edy, Senin (6/3/2023).
Melihat besarnya, Edy menilai perusahaan tidak perlu repot mencari nasabah, ada ratusan ribu ASN. Tinggal mikir untuk melakukan ekspansi (pengembangan) keluar.
“Saya ingin ditangani serius, menghadirkan ahlinya. Kepala daerah silakan bicara,” ucapnya.
Soal intervensi, Edy menegaskan bahwa dalam proses seleksi dewan direksi maupun komisaris tidak ikut campur. Ada panitia seleksi (Pansel) yang menguji.
“Yang menguji itu, sengaja saya tidak mau kenal agar berjalan sebagaimana mestinya. Berikan kebebasan kepada Bank Sumut, kalau ada yang terpilih, adalah orang yang tepat dan mampu menjalankan tugas dengan baik,” katanya.
Edy berpesan kepada para pengurus untuk mengembangkan perusahaan untuk menambah pemasukan, termasuk ke rakyat, UMKM dengan mengupayakan usaha masyarakat bisa berjalan dan maju.
Komisaris Utama PT Bank Sumut Brata Kesuma mengharapkan rapat menghasilkan keputusan yang dapat meningkatkan kemajuan Bank Sumut di masa depan. Menurutnya, kegiatan bank selama tahun buku 2022, pencapaian kinerjanya cukup baik.
"Dengan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian bank sesuai aturan yang berlaku,” kata Brata.
Saat ini, Bank Sumut memilik aset posisi Desember 2022 sebesar Rp40,6 triliun. Membukukan pembiayaan sebesar Rp27,8 triliun atau mengalami pertumbuhan sebesar 10,58 persen, dibanding realisasi 2021 sebesar Rp25,1 triliun. Begitu juga laba setelah pajak sebesar Rp700,7 miliar
telah dibukukan.
Penerapan tata kelola bagi bank umum, sebut Brata, pihaknya menjalankan dengan penuh tanggung jawab. Hasil penilaian Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan peringkat komposit dua pada 2022, atau secara umum dalam keadaan sehat dan mampu.
“Pencapaian kinerja telah disampaikan kepada pemegang saham berupa laporan keuangan posisi 31 Desember 2022. Telah diaudit Kantor Akuntan Publik Amir Abadi Yusuf Harianto Mawar dan Rekan dengan opini wajar dalam semua hal yang material. Ini merupakan predikat yang tertinggi,”
jelasnya.
Selain itu, Brata juga menyebut sektor ekonomi yang masih terbuka dan berpeluang seperti komoditas perkebunan, pangan, agrikultur serta UMKM masih memberi harapan untuk tumbuh. Apa yang menjadi harapan bersama seluruh pemegang saham, katanya, menjadi catatan bagi
seluruh pengurus untuk lebih baik lagi.