Harga Batu Bara Merosot
JAKARTA (sijori.id) - Harga batu bara dunia mengalami penurunan tajam pada perdagangan Senin, 29 Maret 2022. Di pasar berjangka ICE Newcastle, harga komoditas julukan emas hitam itu anjlok hingga 20,22% menjadi US$261 per barel.
Penurunan tajam yang terjadi pada komoditas tersebut menyusul adanya penurunan permintaan pasokan batu bara oleh China yang diakibatkan oleh sejumlah aturan pembatasan sosial yang berlaku di Shanghai dan Tangshan.
Naik turunnya permintaan batu bara China memengaruhi pergerakan harga komoditas tersebut di level internasional, itu terjadi mengingat China merupakan negara dengan konsumsi batu bara tertinggi di dunia sehingga permintaannya juga akan turut memengaruhi permintaan global.
Tercatat pada tahun 2020 konsumsi batu bara China mencapai hingga 82,27 eksajoule, angka tersebut setara dengan 54,3% dari konsumsi batu bara global,
Adapun dalam beberapa hari terakhir harga batu bara internasional memang sedang mengalami tren penurunan setelah sebelumnya berhasil mencetak level tertinggi sepanjang masa di level US$435 per ton.
Lonjakan harga yang terjadi sebelumnya akibat konflik geopolitk Rusia-Ukraina itu seiring mulai menunjukan akan adanya stabilisasi terhadap harga komoditas tersebut.
Adapun penurunan yang terjadi pada komoditas tersebut sesuai dengan apa yang telah diprediksi oleh pengamat yang mengatakan bahwa harga batu bara kedepannya akan bergerak pada kisaran US$200 per ton.
"Saya kira akan ke level US$200-an per ton tahun ini," terang Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan kepada Trenasia.com Rabu, 23 Maret 2022.
Mamit menjelaskan penurunan yang terjadi pada harga batu bara dinilai wajar mengingat lonjakan harga yang terjadi kemarin sudah sangat tinggi sehingga pasar sudah mulai jenuh. (*)