Hutama Karya Bangun PLTM
JAKARTA (sijori.id) - PT Hutama Karya (Persero) telah membangun empat proyek Engineering, Procurement & Construction (EPC) berupa Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM). Pembangunan empat proyek tersebut sebagai upaya perseroan mendukung pemerintah untuk mencapai zero carbon dengan menggunakan energi baru terbarukan (EBT). Dari empat proyek yang dikerjakan, tiga di antaranya telah rampung dan proyek lainnya masih dalam proses pengerjaan.
Direktur Operasi II Hutama Karya Ferry Febrianto mengatakan, pembangunan keempat proyek EPC tersebut nantinya memberikan kontribusi dalam menumbuhkan perekonomian dan menyerap tanaga kerja baru.
"Sedangkan dari aspek lingkungan hidup, kedua PLTM tersebut memenuhi target pemerintah untuk menyukseskan pembangkit listrik dengan EBT untuk capaizero carbon pada 2050," kata Ferry.
Ferry melanjutkan tentang proyek ini yang sejak awal pembangunannya telah direncanakan dengan baik termasuk penggunaan teknologi.
Dimulai dari desain PLTM Cascade hingga penggunaan self loading mobile concrete mixer pada pekerjaan pengecoran beton di jalur penstock. Adapun keempat PLTM yang telah dikerjakan sebagai berikut.
PLTM Parmonangan-2
PLTM Parmonangan-2 ini berlokasi di Desa Manalu Dolok, Kecamatan Parmonangan, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatra Utara.
PLTM milik PT Bina Godang Energi (BGE) berkapasitas 2x5 megawatt (MW) yang rampung pada 2021 dan telah beroperasi pada Mei 2021.
Kemudian, PLTM Parmonangan-1 dan 2 menjadi pembangkit listrik pertama di Indonesia dengan menggunakan cascade system untuk memaksimalkan potensi sungai.
PLTM Gunung Wugul
Proyek PLTM Gunung Wugul berkapasitas 2x1,5 MW berlokasi di Desa Sijeruk, Kecamatan Banjarmangu, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Barat.
Pembangunan PLTM Wugul telah selesai pada November 2021 dan masuk pada tahap pemeliharaan dalam menuntaskan bangunannya.
Untuk diketahui, PLTM ini dibangun di tengah hutam bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat di dalam dan sekitar hutan untuk melestarikan fungsi hutan.
PLTM Lambur
Pembangunan PLTM ini dilakukan di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah berkapasitas 2x4 MW dengan pemiliknya PT Indonesia Power (Indonesia Power).
PLTM ini menerapkan pengoperasian pembangkit waterlevel management dan capacitor bank untuk menyeimbangkan tegangan yang masuk ke dalam peralatan PLTM Lambur.
PLTM Harjosari
PLTM Harjosari masih dimiliki oleh pemilik yang sama dengan PLTM Lembur yakni Indonesia Power yang pengerjaannya masih terus dilakukan.
PLTM ini memiliki kapasitas 3x3,3 MW yang dibangun di lokasi Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah. Selain itu, PLTM ini menggunakan turbin francis dengan memanfaatkan energi potensial dalam menggerakkan generator di PLTM Harjosari.