WASHINGTON (sijori.id) - International Monetary Funds (IMF) memprediksi bahwa prospek ekonomi global bakal lebih suram dibanding proyeksi bulan lalu. Proyeksi ini ditulis dalam blog IMF yang dipersiapkan untuk KTT pemimpin G-20 yang akan diselenggarakan di Bali.

Memburuknya prediksi IMF akan prospek ekonomi dunia dikarenakan survey yang menunjukkan memburuknya manajemen pembelian dalam beberapa bulan terakhir.

Mengutip Reuters Senin, 14 November 2022, data baru baru ini menunjukkan perlemahan indeks manajemen pembelian di sektor manufaktur dan jasa menunjukkan perlemahan. Sedangk aktivitas ekonomi terus berkontraksi di tengah tingginya inflasi.

"Bacaan untuk bagian yang tumbuh dari negara-negara G20 telah jatuh dari wilayah ekspansi awal tahun ini ke tingkat yang menandakan kontraksi," tulis IMF.

Selain itu, suramnya prospek ekonomi global kali ini diperparah dengan diberlakukannya pengetatan kebijakan moneter yang dipicu oleh tingginya inflasi. Ditambah lagi, pertumbuhan ekonomi China semakin melemah dan gangguan pasokan pangan yang disebabkan oleh invasi Rusia atas Ukraina.

Sama halnya dengan krisis energi yang memburuk di Eropa akan disinyalir dapat mengganggu pertumbuhan dan meningkatkan inflasi. Selain itu, inflasi tinggi yang berkepanjangan dapat mendorong kenaikan suku bunga kebijakan yang lebih besar dari yang diantisipasi dan pengetatan lebih lanjut terhadap kondisi keuangan global.

Lantaran sejumlah hal tersebut, IMF memprediksi pertumbuhan bulanan global untuk tahun depan terkoreksi menjadi 2,7% dari perkiraan sebelumnya sebesar 2,9%.

"Tantangan yang dihadapi ekonomi global sangat besar dan indikator ekonomi yang melemah menunjukkan tantangan lebih lanjut ke depan," tambah IMF.