Indonesia Ajak Jerman Kolab Kembangkan Sistem Transportasi

Pratiwi - Rabu, 15 November 2023 13:28 WIB
Nampak sejumlah penumpang KRL Commuter Line di Jakarta, Selasa 20 Juni 2023. Pengguna KRL Commuter Line Jabodetabek kini tidak wajib mengenakan masker. Hal ini sesuai dengan Surat Edaran (SE) Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Nomor 17 Tahun 2023 tentang Protokol Kesehatan Pelaku Perjalanan Orang Dengan Transportasi Kereta Api Pada Masa Transisi Endemi Covid-19. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia

SURABAYA (sijori.id) - Indonesia dan Jerman berkolaborasi kembangkan sistem transportasi hijau sebagai dukungan terhadap implementasi the green infrastructure initiative atau inisiatif infrastruktur hijau.

"Kedua negara telah menjalin hubungan baik selama sekitar 60 tahun dan telah bekerja sama mengurangi emisi karbon untuk memerangi perubahan iklim," ucap Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi ketika memberikan sambutan pada kegiatan 75th Anniversary of KfW di Jakarta, Selasa, 14 November 2023.

Budi Karya sendiri mengungkapkan sektor transportasi merupakan salah satu penyumbang emisi karbon. Untuk itu, Indonesia melalui Kementerian Perhubungan terus berupaya menciptakan sistem transportasi yang ramah lingkungan.

Melansir World Emission Clocks, sektor transportasi berada pada urutan keempat sebagai sektor yang menyumbang emisi gas rumah kaca di Indonesia. Sektor ini mencatatkan emisi GRK pada CO2eq 2023 sebesar 194,5 Metrik Ton (MT) dengan menyumbang emisi per detik diperkirakan sebesar 9 ton/detik. 1 MT sama dengan 1 Ton.

Pemerintah Jerman sendiri melalui Bank Pembangunan dan Investasi Jerman, KfW Development Bank telah menyetujui kerja sama pendanaan pembangunan infrastruktur ramah lingkungan khususnya transportasi hijau di sejumlah kota di Indonesia.

Contoh kerja sama Indonesia dengan Jerman melalui KfW sendiri antara lain pembangunan sistem bus rapid transit (BRT) di Semarang (Jawa Tengah) dan Surabaya (Jawa Timur) dan perkeretaapian di Surabaya.

"Harapan kita lebih banyak proyek transportasi hijau yang segera dimulai sejalan dengan RPJMN (rencana pembangunan jangka menengah nasional) 2025-2029," ujar Menhub dalam keterangan resmi yang diterima pada Rabu 15 November 2023.

Sebelumnya Budi Karya juga telah bertemu dengan Head Of Asia Region KfW Development Bank Germany Frank Bohnet pada Juli lalu.

Frank Bohnet menyatakan dukungannya untuk mengembangkan sistem transportasi massal perkotaan di Semarang dan Surabaya. Pengembangan sistem transportasi tersebut ditujukan untuk menjadikan transportasi massal yang lebih efisien dan ramah lingkungan.

"Di Surabaya, kami mendukung integrasi jalur kereta api dengan angkutan jalan. Di Semarang, kami mendukung pengembangan bus rapid transit (BRT)," ujar Bohnet. (*)

Editor: Pratiwi
Tags transportasiJermanBagikan

RELATED NEWS