BATAM (sijori.id) - Siapa bilang jazz itu musik orang tua yang cuma enak didenger sambil nyeruput kopi hitam? Di Batam, jazz itu lincah, rame, dan penuh gaya! Batam Jazz Society (BJS) balik lagi dengan gelaran International Jazz Day (IJD) 2025, dan mereka gak main-main—dua hari penuh musik, obrolan seru, dan gaya-gayaan riuh di Mal Park Aveneu, Orchard Park, Batam Center.

Panggungnya diisi musisi lokal yang keren. Ada COA ft. Erwin & Melo ; Hevi Sobirin Quartet ft. Josef, Timi & Jarwo ; sampe Tanaka Manalu ft. Luke Joshua. Dan tentu saja, musisi muda Batam juga ikutan unjuk skill—yang bikin panggung makin hidup.

Biar makin sahih, ada juga tamu spesial: Yohannes Gondo dari Jakarta, dan Daniel Purnomo dari Singapura yang sukses bikin jazz di Batam makin mendunia.

Gak cukup cuma ngulik nada, acara ini juga ada Jazz Talk, alias ngobrol-ngobrol asik tentang dunia jazz, tantangan jadi musisi, sampai gimana musik bisa nyumbang buat ekonomi kreatif Batam.

Ketua BJS, Ryan, dengan gaya santainya mengungkapkan, “Jazz itu bukan cuma musik, bro. Ini bisa jadi jurus rahasia buat bikin Batam makin kece dan kreatif!”

BJS juga ngajak pemerintah dan swasta buat kolaborasi.

“Kita butuh partner—bukan buat joget berdua, tapi buat bangun ekosistem jazz yang kuat," ajaknya.

Mereka punya mimpi: bikin Batam jadi markas jazz Indonesia. (*)