Jelang Deep Purple Manggung di Solo

Pratiwi - Senin, 16 Januari 2023 21:11 WIB
Jelang Deep Purple Manggung di Solo
Deep Purple

SOLO (sijori.id) - Agenda konser band heavy metal legendaris, Deep Purple, di Solo pada 10 Maret 2023 disambut gegap gempita penggemar musik rock di penjuru Indonesia. Bagaimana tidak, sudah sekian lama band asal London, Inggris, tidak menjejakkan kaki di Nusantara. Konser di Jakarta pada awal Desember 1975 menjadi yang pertama dan terakhir bagi Deep Purple di Indonesia sebelum tur mereka ke Solo tahun ini.

Konser di Stadion Senayan (sekarang Gelora Bung Karno) kala itu menyimpan memori indah sekaligus mimpi buruk. Penampilan Ian Paice dkk. menjadi konser band internasional pertama dan terbesar sepanjang sejarah Indonesia. Total ada sekitar 60.000 penonton yang memadati stadion di hari pertama konser, 4 Desember 1975.

Ian Paice dkk. sukses menyihir para fans-nya dengan deretan nomor seperti Lady Luck, Lary, Love Child, Burn, Soldier of Fortune hingga Smoke on the Water. Sebelum penampilan mereka, band rock lokal God Bless membuka konser dengan tak kalah megah. Namun insiden menyesakkan terjadi seusai band manggung.

Sekitar dini hari, seorang kru Deep Purple, Patsy Collins, ditemukan tewas usai terjatuh di lubang lift setinggi delapan meter di penginapan di Hotel Sahid Jaya. Sejumlah media pada saat itu menyebutkan Patsy kemungkinan tewas karena berkelahi dengan sesama kru soal perempuan. Mereka diduga sedang mabuk. Akibat insiden itu, salah satu manajer tur Rob Cooksey, basis Deep Purple Glenn Hughes dan seorang kru dipenjara selama satu malam.

Kisah lain kemudian terungkap jauh setelah kejadian tragis tersebut. Dalam sebuah artikel di Guitar World edisi Mei 1999, pemain piano Deep Purple, Jon Lord, meyakini bahwa Patsy dibunuh. Glenn Hughes juga mengungkap adanya “uang pelicin” yang harus mereka bayarkan ke aparat setempat untuk keluar dari penjara. Hughes menyebut orang-orang yang ditangkap polisi, termasuk dirinya, tak ada hubungannya dengan kasus kematian Collins.

Mengubur Mimpi Buruk

Konser hari kedua pada 5 Desember 1975 tak kalah kacau. Banyaknya penonton yang tak berkarcis membuat konser menjadi tidak nyaman. Sejumlah fasilitas rusak termasuk pagar-pagar pembatas. Melihat kondisi yang tak terkendali, polisi berinisiatif mengeluarkan anjing besar untuk ikut menjaga. Sejumlah penonton hampir diterkam. Hal ini membuat kondisi di stadion semakin ricuh.

Hampir setengah dekade berselang, Deep Purple bakal manggung lagi di Indonesia. Namun kini hanya Ian Paice personel band pada masa itu yang masih tersisa. Meski penggemar Deep Purple sudah menua, fanatismenya terbukti tak hilang ditelan zaman. Fans-fans muda pun terus bermunculan. Terbukti tiket presale konser Deep Purple di Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Maret besok ludes dalam sehari.

Dengan persiapan dan manajemen penonton yang lebih baik, konser Deep Purple pada 2023 digadang-gadang menjadi pelipur lara memori kelam tahun 1975. Panggung besar besok sekaligus menjadi pembuktian Rajawali Indonesia selaku promotor konser. Panitia harus belajar dari pengalaman. (*)

Tags Deep PurpleBagikan

RELATED NEWS