Jelang Konferensi Besar Masyarakat Adat Papua IV Wilayah Adat IV Bomberay
JAKARTA (sijori.id) - Konferensi Besar Masyarakat Adat Papua ke IV di Kaimana Wilayah Adat Bomberay adalah sebuah konferensi besar yang membahas kebijakan-kebijakan pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah baik pusat maupun daerah.
Konferensi ini akan diselenggarakan di Kabupaten Kaimana pada 25-30 Oktober 2021, mendatang,
Pada konferensi tersebut juga akan ada pertunjukan seni dan budaya dari suku-suku tujuh wilayah adat di Tanah Papua.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, mendukung Konferensi Besar Masyarakat Adat Papua (KBMAP) Ke IV Wilayah adat IV Bomberay ini.
Menparekraf Sandiaga saat audiensi dengan panitia pelaksana Konferensi Besar Masyarakat Adat Papua IV di Gedung Sapta Pesona, Kamis (23/9/2021), mengapresiasi kedatangan delegasi dewan adat Papua ke Kemenparekraf dengan tujuan memberikan undangan untuk hadir dalam acara KBMA IV.
"Papua sedang mendapat perhatian Indonesia dan juga dunia pada Oktober ini karena penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX dan Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVI di Papua. Jadi tentunya saya ucapkan terima kasih atas undangannya, kedatangannya menyampaikan undangan secara resmi atas nama dewan adat masyarakat Papua," ujar Sandiaga.
Sandiaga menjelaskan bahwa permintaan untuk kehadirannya dalam acara Konferensi Besar Masyarakat Adat Papua ke IV di Kaimana Wilayah Adat Bomberay ini juga bertujuan mengharmonisasi cara pandang pemerintah pusat dan dewan adat Papua dalam upaya percepatan pembangunan Papua dan Papua Barat terutama peningkatan pergerakan ekonomi masyarakat melalui sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
"Saya sepakat sekali bahwa harmonisasi antara kami di sini dan masyarakat dewan adat Papua harus dibangun, disinergikan. Ini dalam upaya percepatan pembangunan, bukan hanya fisik tapi juga jiwa raga Papua dan Papua Barat," jelasnya
Lebih lanjut, Sandiaga menyampaikan penyelenggaraan KBMAP IV ini di Kaimana ini sangat tepat, karena Kaimana memiliki potensi wisata dan sentra ekonomi yang bisa menarik perhatian wisatawan mancanegara.
Kaimana adalah salah satu provinsi yang ada di Papua Barat. Provinsi ini berbatasan langsung dengan laut, sehingga memiliki beberapa wisata pantai yang cukup menawan. Kaimana juga dikenal memiliki pemandangan senja yang eksotis.
"Saya juga sangat tertarik dengan potensi wisata di Kaimana yang memiliki beberapa unsur ekonomi kreatif seperti batiknya, kerajinan tangan kriya, kuliner, dan musik pop tapi juga musik tradisional yang dikemas," ujarnya.
Hal senada dikatakan oleh Direktur Pengembangan Destinasi II Kemenparekraf/Baparekraf, Wawan Gunawan, dalam mendukung Konferensi Besar Masyarakat Adat Papua IV. Ia menjelaskan konferensi besar masyarakat Papua ini berpeluang sebagai ajang promosi atraksi wisata budaya hingga wisata alam di Kaimana.
"Dari kami deputi destinasi, mendukung karena ini akan berdampak dan memberikan nilai tambah membuka lapangan pekerjaan, bisa menggali potensi ekonomi kreatif," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Panitia KBMAP IV, Arifin Sirfefa, berharap Menparekraf Sandiaga dapat hadir dalam konferensi tersebut untuk menyampaikan arahan untuk mengembangkan wisata dan peningkatan potensi wisata di Papua dan Papua Barat.
"Kami juga berharap Pak Menteri bisa mengangkat potensi wisata Kaimana, yang bisa dikembangkan sebagai salah satu objek wisata yang bisa mendunia selain Kabupaten Raja Ampat di Papua Barat," ujarnya.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut Sekretaris Umum Dewan Adat Papua, Leonard Imbiri; Ketua II Dewan Adat Papua, Sayid Fadhal Alhamid; Dewan Adat Kaimana, Safar Furuada; dan Staff Dewan Adat Kaimana, Roy Tafre.
Sementara mendampingi Menparekraf Sandiaga Uno, Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events), Kemenparekraf/Baparekraf Rizki Handayani; Stafsus Menparekraf Bidang Akuntabilitas, Pengawasan dan Reformasi Birokrasi; dan Plt. Kepala Biro Komunikasi, Kemenparekraf/Baparekraf Cecep Rukendi.