Jenderal Sergei Surovikin Dicopot dari Jabatan sebagai Panglima Perang

Pratiwi - Kamis, 12 Januari 2023 13:51 WIB
null

MOSKOW (sijori.id) - Mengejutkan, Jenderal Sergei Surovikin tidak lagi sebagai pemegang komando tertinggi operasi militer Rusia di Ukraina. Ia menjabat hanya dalam tempoi 3 bulan.

Pengumunan penggantian posisi penting tersebut disampaikan Kementerian Pertahanan Rusia Rabu 11 Januari 2023. Kepala Staf Umum Jenderal Vallery Gersimov selanjutnya akan mengambil kendali langsung jalannya perang yang sudah berlangsung sekitar 11 bulan tersebut.

Sorivikin memang tidak akan sepenuhnya meninggalkan perang Ukraina.Sosok yang dijuluki sebagai Jenderal Armagedon karena dikenal brutal dan kejam ini selanjutnya akan menjadi wakil komandan operasi di bawah Gerasimov bersama dua jenderal lainnya yakni Oleg Salyukov dan Alexey Kim.

Menteri Pertahanan Rusia Sergei Soigu mengatakan perombakan posisi tertinggi ini terkait dengan perluasan skala tugas. “Hal ini menjadikan adanya kebutuhan untuk kerja sama yang lebih terpadu antara berbagai cabang angkatan bersenjata, serta meningkatkan kualitas dan efektivitas manajemen pasukan,” katanya dikutip Kantor Berita TASS.

Penurunan jabatan Surovikin terjadi setelah hanya tiga bulan menjabat setelah terjadi serangkaian kemunduran pasukan Rusia terutama di Kharkiv. Beberapa hari setelah pencalonan Surovikin, Rusia menunjukkan perubahan strategis dengan melepaskan gelombang serangan drone dan rudal ke infrastruktur energi Ukraina.

Selama waktu singkatnya mengawasi pasukan di Ukraina, Surovikin dipuji karena memperkuat koordinasi dan memperkuat kendali.

Tetapi secara umum dia juga gagal memperoleh kemajuan yang signifikan. Bahkan pada November dia harus mengumumkan penarikan pasukan dari Kherson yang terleta di sisi barat sungai Dnipro. Kherson menjadi salah satu kota terbesar dan terpenting yang direbut pasukan Rusia selama konflik.

Penunjukkan Gerasimov juga terlihat kontradiksi. Kepala staf umum adalah jabatan tertinggi di dunia militer. Dia adalah panglima militer yang membawahi angkatan udara, laut dan darat. Menjadi terlihat aneh seorang jenderal tertinggi memimpin langsung perang. Apalagi Rusia tetap menyebutnya kampanye di Ukraina sebatas operasi militer khusus.

Kini Jenderal tersebut akan bertanggung jawab langsung pada jalannya operasi. Ini juga akan menjadi pertaruhan besar baginya. Jika dia gagal mengubah keadaan, maka dia bisa bernasib sama dengan jenderal-jenderal sebelumnya yang dipecat dari posisinya.
Penulis doktrin

Gerasimov dikenal sebagai salah satu jenderal yang menulis doktrin militer di Rusia. Bersama Sergei Soigu dia juga disebut sebagai arsitek utama serangan ke Ukraina. Salah satu doktrin yang disusun menekankan penggunaan propaganda dan sparatis untuk menguasai negara lain. Cara yang terbukti berhasil saat Rusia mengambil alih Krimea dan memunculkan pemberontakan di Ukraina Timur.

Penurunan Sorovikin dari komando tertinggi operasi bukannya tanpa risiko. Veteran perang Chechnya dan Suriah ini mendapat dukungan penuh dari kelompok ultra nasionalis seperti pendiri Wagner Grup Yevgheni Prigozhin dan pemimpin Chechnya Ramzan Khadirov. Sebaliknya Gerasimov dan Soigu selalu menjadi sasaran kritik terbuka oleh keduanya. Baik Soigu maupun Gerasimov disebut bertanggungjawab atas buruknya perang Rusia di Ukraina.

Yang menarik pergantian ini juga terjadi beberapa hari setelah media Rusia melaporkan Kolonel Jenderal Alexandr Lapin diangkat sebagai kepala staf angkatan darat Rusia. Padahal sosok ini dipecat dari posisinya sebagai kepala distrik militer pusat setelah dianggap bertanggungjawab atas kekalahan di Kharkiv. Baik Prigozhin dan Kadirov adalah dua orang yang saat itu meminta secara terbuka agar jenderal itu dipecat.

Sejumlah ahli menyebut pengambilalihan komando langsung oleh Gerasimov dan pengangkatan Lapin menunjukan Kementerian Pertahanan akan melawan narasi informasi yang saat ini didominasi oleh Prigozhin. Dan ini bisa memunculkan perpecahan di antara mereka semakin terlihat.

Pergantian ini tidak mungkin tanpa persetujuan Putin. Beberapa saat sebelum pengumuman Soigu, presiden Rusia ini mengakui beberapa wilayah Ukraina yang dianeksasi Rusia dalam situasi sulit. Namun dia meyakini Rusia memiliki sumber daya untuk mengatasinya.

Pergantian juga terjadi saat tentara bayaran Wagner mengklaim telah mengambil alih kota Soledar yang terletak di dekat Bakhmut. Menurut Prigozhin pasukannya membebaskan dan melakukan dan pembersihan total wilayah Soledar. Warga sipil ditarik dan unit Ukraina yang tidak mau menyerah dihancurkan. Dia mengklaim sekitar 500 orang meninggal dan bahwa seluruh kota dipenuhi dengan mayat tentara Ukraina.

Namun juru bicara Kremlin Dmitry Peskov berbicara lebih berhati-hati dengan mengatakan bahwa pasukan Rusia telah mencapai dinamika positif dalam kemajuan di Soledar. Dia tidak mengatakan wilayah itu telah sepenuhnya dikuasai. “Semua jangan terburu-buru. Tunggu informasi dari kami,” katanya.

Pihak Ukraina membantah klaim Rusia tersebut. Presiden Volodymyr Zelenskyy mengatakan Rusia mencoba menyebarkan propaganda dan mengatakan pasukan Ukraina di daerah itu bertahan melawan Rusia. (*)

RELATED NEWS