Jimmi Ho Pimpin Perhimpunan Hotel dan Restauran Indonesia Kepri 2021 - 2026
BATAM (sijori.id) - Perhimpunan Hotel dan Restauran Indonesia (PHRI) Kepri resmi dipimpin, Jimmi Ho.
"Kepengurusan PHRI Kepri periode 2021-2026 ini bertujuan memajukan PHRI sebagai organisasi yang membantu meningkatkan devisa negara dan juga kerja sama pariwisata, dengan merangkul badah usaha yang bergerak di bidang hotel, restoran dan juga sektor pariwisata lainnya, menjadi anggota PHRI," kata Jimmi Ho saat menyampaikan kata sambutannya sebagai Ketua PHRI Kepri.
Dalam rangka pemulihan sektor pariwisata di Kepri yang sangat terpuruk, imbas dari pandemi Covid-19, ia melihat bahwa pengembangan wisata medis dapat menjadi potensi baru yang harus dipersiapkan secara optimal.
"Wisata medis saat ini dikembangkan Kementerian Pariwisata dan Kementerian Kesehatan dibawah pengawasan Kemenko Kemaritiman dan Investasi RI dan Kementerian Investasi. Kepri digaungkan jadi destinasi wisata kesehatan," katanya lagi.
Menurut salah satu konsultan ternama, Oliver Wyman, ada 1,2 juta orang Indonesia yang berobat ke Singapura dan Malaysia. Potensinya mencapai 2 miliar dolar Amerika. "Ini potensi besar bagi Kepri dan Indonesia, mendapat kesempatan dengan menumbuhkan kepercayaan dari segi medis. Disini peran PHRI, berorientasi pada pembangunan fasilitas dan wisatanya," paparnya lagi.
Jimmi juga mengungkapkan beberapa rencana yang hendak dilaksanakan PHRI Kepri antara lain menciptakan kerja sama dan solidaritas yang kuat dengan badan usaha yang bergerak di bidang hotel dan restauran baik lokal maupun internasional.
Kemudian membina dan ikut memberikan bimbingan di lembaga pendidikan pariwisata, yang nantinya kelak akan ikut mempromosikan pariwisata di Kepri.
"Tingkatkan sumber daya manusia (SDM) pariwisata yang berwawasan dan berkelanjutan dan juga mengajak masyarakat untuk melestarikan pariwisata di Kepri," ungkapnya.
Untuk itu, PHRI Kepri akan merangkul pemerintah daerah untuk melihat potensi-potensi yang ada saat ini, sehingga kepercayaan diri untuk bangkit dari keterpurukan pandemi Covid-19 terus tinggi.
"Saya dukung anggota untuk dapat meningkatkan fasilitas hotel dan pariwisatanya. Kita dapat beradaptasi dan bertahan, terus berpromosi, menjaga keamanan dan kenyamanan, dan kemudian memotivasi anggota untuk tetap semangat. Ini perlu untuk kembangkan pariwisata berkelanjutan," tegasnya.
Sementara itu, Ketua PHRI, Haryadi Sukamdani yang ikut acara ini lewat daring mengatakan kepengurusan PHRI Kepri yang baru ini dapat menjadi tonggak, gairahkan aktivitas pariwisata dan memberikan kontribusi berarti bagi pertumbuhan ekonoimi Kepri.
"Kepri ini pintu gerbang ketiga setelah Jakarta dan Bali yang menerima banyak wisatawan. Ini jadi tantangan bagi kami, dorong pariwisata lebih cepat pulih dan berkualitas," jelasnya.
Ia menambahkan sangat mendukung ide pengembangan wisata medis di Kepri, karena dinilai dapat meningkatkan kunjungan wisatawan baik lokal maupun mancanegara ke Kepri.
"Ini menjadi angin segar bagi kita semua, karena diperbolehkannya dokter asing ikut praktik. Tentu ini harus disikapi dengan bijaksana. Jangan lihat ini menjadi kabar buruk bagi dokter lokal, tapi ini dapat menjadi pasar transfer ilmu, dan dorong dokter kita yang diluar negeri agar praktik di Batam," jelasnya.
Haryadi juga melihat sebentar lagi Kepri akan turun menjadi PPKM level 1, berkat capaian vaksinasi yang sebentar lagi capai target. "Arti level 1 ini penting bagi PHRI, karena aktivitas pariwisata jadi lebih longgar, khususnya terkait dengan MICE. Ini menjadi dorongan lebih besar agar pariwisata Kepri bisa pulih kembali," ungkapnya.
Gubernur Kepri, Ansar Ahmad mengatakan ia akan selalu mendorong organisasi yang berkaitan dengan pariwisata, untuk ikut memulihkan kondisi perekonomian Kepri secara bertahap.
"Saya selalu sediakan waktu terkait musyawarah daerah (musda) asosiasi pariwisata. Pariwisata ini masih terpuruk, maka kita dorong teman-teman agar bisa bersinergi dorong pemulihan pariwisata secara bertahap," ujarnya.
Ia juga mengatakan bahwa Kepri dan Bali akan segera dibuka untuk wisatawan mancanegara. "Pemerintah sudah berstatement bahwa Bali dan Kepri segera dibuka. Senin ini akan dibahas secara serius di zoom meeting dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub), mengenai pintu masuk dari udara maupun dari laut. Sekalian juga bahas mekanisme, filterisasi, termasuk juga diskresi khusus tapi dengna pengetatan protokol kesehatan. Mudah-mudahan bisa dibuka kembali," paparnya.