Kaitan Piala Dunia, Judi, dan Musim Dingin
QATAR (sijori.id) - Forbes, Selasa, 6 Desember 2022, menulis Piala dunia Qatar menghasilkan perputaran uang hasil judi dalam jumlah fantastis. Menurut laporan, perputaran uang judi tersebut mencapai US$35 miliar atau setara Rp546 Triliun (asumsi kurs Rp15.600 per dolar AS).
Jumlah perputaran uang judi untuk Piala Dunia Qatar ini meningkat hingga 65% dibanding pesta bola periode sebelumnya yang diselenggarakan di Rusia pada 2018.
Mengutip laman Telegraph, perusahaan analis Barclays mengatakan tingginya minat orang pada judi bola di Qatar masih berkaitan dengan adanya pandemi.
"Pandemi melambungkan minat orang untuk berjudi secara online," tutur analis Barclays seperti dikutip TrenAsia.com.
Selain pandemi, waktu perlehatan Piala Dunia Qatar juga menjadi pendorong para pejudi untuk bertaruh. Sekadar tahu, Piala Dunia Qatar adalah Piala Dunia pertama yang digelar pada musim dingin. Sebelumnya, sejak digelar 1930, Piala Dunia hampir selalu digelar pada musim panas.
Barclay menyebut, di Musim dingin orang Eropa dan Amerika hanya sedikit yang pergi berlibur. Karenanya, bertaruh adalah salah satu opsi untuk mengisi liburan.
"Momen digelarnya Piala Dunia di musim dingin juga membantu peningkatan booking judi online karena lebih sedikit masyarakat orang Eropa yang berlibur di musim dingin (dibandingkan musim panas) sehingga orang bisa bertaruh tanpa gangguan," ujar Barclays.
Dilegalkan Pemerintah AS
Hal menarik lainnya pada fenomena judi Pesta bola kali ini adalah Piala dunia Qatar 2022 menjadi Piala Dunia pertama di mana pemerintah federal AS sudah melegalkan judi online.
Senior Vice President Asosiasi Game Amerika (AGA), Casey Clark menjelaskan, salah satu faktor besarnya perputaran uang judi online pada Piala Dunia 2022 adalah legalitas judi online di Amerika Serikat (AS).
Berdasarkan aturan terbaru, sebanyak 132 juta warga AS kini dilegalkan untuk bermain judi online. Jumlah ini lebih besar dibandingkan pada Piala Dunia 2018 yang hanya mencapai 10 juta.
Mengutip CNBC Internasional, AGA memperkirakan 20,5 juta warga AS akan ikut bertaruh di Piala Dunia Qatar. Nilai taruhannya pun tak main-main yakni US$ 1,8 miliar atau Rp28 triliun.
Selain legalitas, kehadiran timnas AS di Piala Dunia 2022 juga lebih meningkatkan minat judi online di Negara Paman Sam.
"Piala Dunia sudah dimulai dan siapapun yang berniat bertaruh harus bertanggung jawab dan memiliki rencana matang. Artinya, mereka harus menyiapkan anggaran yang sesuai, tetap menganggap taruhan sebagai hal yang fund, dan pelajarilah taruhannya," tutur Clark.
Eksekutif direktur dari National Council on Problem Gambling AS, Keith Whyte mengingatkan bertaruh lewat judi online memang menjadi cara menyenangkan untuk menikmati pertandingan. Namun, ia mewanti-wanti akan adanya bahaya yang mengancam.
"Berjudi secara terus-menerus menimbulkan masalah karena orang menjadi tidak sadar jika mereka kecanduan," kata Whyte.
Sesuai Tebakan
Dalam kegiatan Judi yang dilakukan pada Piala dunia Qatar 2022, Barclays menyebut bahwa sejauh ini, hasil pertandingan masih berjalan sebagaimana harapan para petaruh judi.
Sekadar informasi, sebagian bandar judi menempatkan Brasil, Argentina, Spanyol, dan Prancis sebagai kandidat utama.
Lewat pertandingan yang berlangsung, Prancis, Argentina, dan Brasil sudah memastikan lolos ke babak 16 besar. Pun halnya dengan Spanyol yang berpeluang besar lolos ke babak gugur karena menggenggam empat poin dari hasil sekali menang dan sekali seri. (*)