Kesempatan Beasiswa ke Maroko
SOLO (sijori.id) – Ada kesempatan belajar ke Maroko. Pendaftaran beasiswa dibuka pada 24 Juni sampai dengan 3 Juli 2022.
Adalah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang membuka pendaftaran beasiswa bagi kader NU untuk menempuh pendidikan di Maroko.
Beasiswa itu merupakan sinergi antara PBNU dengan Kementerian Wakaf dan Urusan Agama Islam Kerajaan Maroko di bidang pendidikan. Wakil Sekretaris Jenderal PBNU, Muhammad Silahuddin mengatakan pendaftaran beasiswa ke Maroko tidak dipungut biaya atau gratis.
“Pendaftaran beasiswa free, melalui link beasiswa NU," ungkap Silahuddin seperti dilansir Eduwara.com jejaring media sijori.id, Senin (27/6/2022) dari NU Online.
Melalui kerja sama tersebut, sambung dia, calon mahasiswa yang berhasil lolos seleksi beasiswa Maroko-PBNU tahun 2022-2023 akan ditempatkan di Institusi Niha’i Ta’lim Atiq yang setara dengan tingkat pendidikan S1.
Lebih lanjut, pendaftar berasal dari jurusan keagamaan atau pesantren, dibuktikan dengan ijazah. Kemudian berumur 18-25 tahun dan hafal Al-Qur’an minimal tujuh juz setengah (15 Hizb) berurutan mulai dari juz pertama dengan menyertakan dokumen tertulis pendukung sebagai bukti. Pendaftar juga harus mampu berbahasa Arab secara pemahaman, lisan, dan tulisan.
Pendaftaran dibuka secara online melalui laman http://beasiswa.nu.or.id/maroko. Berkas yang dibutuhkan juga bisa dilihat melalui pranala tersebut. Nantinya hasil seleksi berkas akan diumumkan pada 10 Juli 2022 melalui situs resmi NU Online.
Peserta yang dinyatakan lolos pada tahap seleksi administrasi wajib mengikuti seleksi ujian tulis dan lisan. Seleksi ujian tulis dan lisan sendiri dijadwalkan 20 Juli 2022 di Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta Pusat. Adapun materi yang diujikan adalah pemahaman teks Arab, keaktifan lisan berbahasa Arab, dan hafalan Al-Qur’an minimal 7 Juz.
Kemudian, pada 27 Juli 2022 akan dilakukan pengiriman berkas peserta yang lolos tahap tes tulis dan lisan ke Maroko.
“Insya Allah, nanti akan kita lakukan bimbingan atau semacam inkubasi untuk melancarkan pemahaman bahasa Arab peserta dan sebagainya,” pungkas Silahuddin. (K. Setia Widodo/*)