Ketika Banjir Menggenangi Perumahan Benih Raya
BATAM (sijori.id) - Langit di atas Kota Batam seolah tak pernah beristirahat selama dua hari terakhir. Hujan deras yang tiada henti membasahi tanah akhirnya membawa kabar tak menyenangkan bagi warga Perumahan Benih Raya, RT 02/20, Kelurahan Tanjung Riau, Kecamatan Sekupang.
Sabtu pagi itu, sekitar pukul 06.30 WIB, genangan air mulai menyapa jalanan perumahan. Dalam waktu singkat, air yang turun dari langit bersatu dengan aliran yang tak tertampung, hingga merendam sedikitnya 60 rumah. Puncaknya, pada pukul 08.00 WIB, kawasan itu berubah menjadi lautan kecil yang meresahkan.
Di tengah kekalutan, sebuah langkah cepat datang dari Wakil Ketua I DPRD Batam, Aweng Kurniawan. Mendengar kabar banjir, ia langsung meninggalkan agendanya di Pulau Kasu untuk menjumpai warga terdampak. Tiba di lokasi, Aweng membawa serta bantuan paket sembako yang ia serahkan langsung kepada warga yang membutuhkan.
“Saya dari Pulau Kasu langsung ke sini begitu mendengar kabar warga kebanjiran,” ucapnya kepada para warga dengan nada empati yang nyata.
Politisi dari Partai Gerindra itu menjelaskan, kehadirannya adalah bagian dari amanat partai, terutama instruksi Presiden Prabowo Subianto, agar selalu hadir di tengah masyarakat yang membutuhkan bantuan.
“Kami diperintahkan oleh Pak Presiden Prabowo Subianto dan pimpinan partai untuk turun langsung membantu warga yang sedang kesusahan, seperti korban banjir hari ini,” lanjutnya.
Namun, kedatangan Aweng bukan hanya sekadar memberikan bantuan sesaat. Ia berjanji akan mengupayakan solusi jangka panjang untuk masalah yang kerap menjadi mimpi buruk warga Benih Raya setiap musim hujan ini.
“Perumahan Benih Raya sudah menjadi langganan banjir setiap akhir dan awal tahun. Saya akan berkoordinasi dengan rekan-rekan di DPRD dan Pemko Batam untuk mencari langkah antisipatif,” tegas Aweng.
Ketua RT 02/20, Fitra, tak dapat menyembunyikan rasa terima kasihnya. Bantuan sembako yang diterima begitu berarti di tengah kondisi sulit ini.
“Terima kasih kepada Pak Aweng atas bantuannya. Bantuan ini sangat membantu warga saya yang terdampak banjir,” ujar Fitra.
Fitra juga menjelaskan akar masalah banjir yang seolah tak kunjung selesai. Posisi perumahan yang berada di dataran rendah menjadi muara bagi limpahan air dari kawasan sekitar. Ditambah lagi, saluran air yang tersumbat dan air pasang yang datang bersamaan dengan hujan deras membuat kondisi semakin parah.
“Kami berharap akses air bisa diperbanyak, dan drainase yang tersumbat segera diperbaiki demi kepentingan masyarakat,” kata Fitra penuh harap.
Hujan mungkin telah berhenti sesaat, tetapi dampaknya masih tertinggal. Warga Perumahan Benih Raya kini tak hanya membutuhkan bantuan, tetapi juga solusi. Sebuah jawaban nyata yang mampu mengakhiri rutinitas musiman. (*)