Kinerja Logistik BP Batam Tumbuh Dua Digit, Batu Ampar Jadi Penopang Utama
BATAM (sijori.id) — Kinerja logistik di wilayah pengelolaan Badan Pengusahaan (BP) Batam menunjukkan pertumbuhan impresif sepanjang Januari–September 2025. Melalui Direktorat Pengelolaan Kepelabuhanan, BP Batam mencatat peningkatan dua digit pada tiga indikator utama, yakni volume peti kemas, kargo umum (general cargo), dan kunjungan kapal barang, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Kepala BP Batam Amsakar Achmad menyampaikan, tren positif ini mempertegas posisi strategis Pelabuhan Batam sekaligus menunjukkan keberhasilan transformasi layanan kepelabuhanan yang terus dilakukan.
“Pertumbuhan dua digit pada seluruh indikator utama menandakan meningkatnya daya saing Pelabuhan Batam dalam mendukung aktivitas industri dan logistik nasional,” ujarnya, Selasa (4/11).
Sepanjang sembilan bulan pertama 2025, volume peti kemas yang ditangani mencapai 583.267 TEUs, tumbuh 18 persen secara tahunan. Terminal Peti Kemas Batu Ampar menjadi kontributor terbesar dengan pangsa 65 persen dan pertumbuhan signifikan sebesar 24 persen.
Aktivitas impor mencatat kenaikan tertinggi, tumbuh 27 persen menjadi 226.576 TEUs, sejalan dengan peningkatan kebutuhan sektor industri. Sementara itu, ekspor juga menunjukkan performa solid dengan pertumbuhan 19 persen atau 216.203 TEUs.
Di sisi lain, sektor kargo umum turut memperlihatkan kinerja positif. Total bongkar muat general cargo selama Januari–September 2025 mencapai 8,6 juta ton, naik 18 persen dibandingkan tahun lalu. Terminal Umum Curah Cair Kabil dan Terminal Batu Ampar menjadi penyumbang utama volume kargo tersebut.
“Peningkatan aktivitas logistik domestik juga menonjol, di mana volume general cargo untuk kebutuhan dalam negeri melonjak 25 persen. Ini mempertegas peran Batam sebagai hub distribusi regional yang efisien,” kata Amsakar.
Direktur Pengelolaan Kepelabuhanan BP Batam Benny Syahroni menambahkan, sepanjang periode yang sama tercatat 22.509 kunjungan kapal barang dengan total bobot mencapai 39 juta GT, masing-masing tumbuh 6 persen dan 11 persen dibandingkan tahun lalu.
Terminal Batu Ampar kembali menjadi pintu utama aktivitas maritim dengan 6.139 kunjungan kapal atau naik 11 persen, disertai total bobot 7,8 juta GT.
“Perbandingan kenaikan jumlah kapal dan bobot kapal menunjukkan bahwa layanan pelabuhan di Batam telah memenuhi standar logistik global yang menekankan efisiensi skala ekonomi,” ujar Benny.
Menurutnya, capaian tersebut merupakan hasil sinergi BP Batam bersama instansi Customs, Immigration, Quarantine, and Port Authority (CIQP) serta berbagai pemangku kepentingan di sektor logistik.
“Pertumbuhan dua digit ini menjadi bukti nyata kinerja kolaboratif seluruh pihak. Sejalan dengan arahan pimpinan BP Batam, kami terus memperkuat transformasi digital dan efisiensi layanan agar Batam semakin kokoh sebagai pusat pertumbuhan ekonomi nasional,” pungkas Benny. (*)
