Kinerja PT Widodo Makmur Unggas Memuaskan Sepanjang 2021
Emiten peternakan PT Widodo Makmur Unggas Tbk (WMUU) mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa, 2 Februari 2021. / Dok. BEI
undefined
JAKARTA (sijori.id) – Emiten peternakan ayam PT Widodo Makmur Unggas Tbk (WMUU) mencatatkan kinerja memuaskan sepanjang 2021. Hal ini diperkirakan berdampak pada prospek saham perseroan ke depannya.
Pada kuartal IV-2021, perseroan membukukan pendapatan sekitar Rp165 miliar, meroket 210,7% year-on-year (yoy). Sedangkan laba bersih WMUU terbang 187,1% yoy menjadi Rp209 miliar sepanjang tahun lalu.
Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Emma Fauni mengatakan bahwa pendapatan dan laba bersih perseroan mengalahkan perkiraannya dengan masing-masing mencapai 107% dan 106% dari proyeksi tahun 2021.
Penjualan karkas tumbuh signifikan sebesar 210,6% yoy, sehingga kontribusi segmen semakin meningkat menjadi 98,5%. Pencapaian tersebut didorong oleh ekspansi kapasitas bertahap perusahaan yang saat ini mencapai total kapasitas produksi campuran 13.500 anak ayam per jam.
Sementara itu, penjualan di segmen lainnya terlihat menurun dengan tekanan marjin kotor secara keseluruhan, yang disebabkan oleh kenaikan harga bahan baku untuk segmen pakan ternak.
Ia berharap ke depannya segmen karkas perseroan akan terus menjadi pendorong pertumbuhan pendapatan karena WMUU secara bertahap meningkatkan tingkat utilisasi dari tingkat saat ini sebesar 54%, terutama di pabrik Wonogiri.
Selain itu, perseroan masih memiliki rencana perluasan kapasitas produksi karkas lainnya yang berlokasi di Cianjur dan Ngawi yang akan mendatangkan tambahan 24,000 ekor per jam pada akhir tahun 2023.
Emma menyatakan, top line dan bottom line WMUU yang sedikit lebih tinggi dari perkiraan telah membuktikan kemampuannya bahwa ekspansi kapasitas besar-besaran secara bertahap dapat diserap dengan baik oleh pasar.
“Oleh karena itu, kami sedikit meningkatkan perkiraan penjualan kami,” tutur dia melalui riset yang diterima TrenAsia.com, Senin, 18 April 2022.
Selain itu, ia juga memperkirakan biaya bahan baku yang lebih tinggi akan menekan margin profitabilitas perseroan dengan mempertimbangkan kenaikan harga komoditas, daily old chicken (DOC), dan broiler.
Dengan pertimbangan tersebut, ia mempertahankan rekomendasi Buy dengan TP RP240 per lembar saham. Ini diperoleh menggunakan metode penilaian P/E. Untuk saat ini, Emma menetapkan kelipatan P/E untuk tahun 2022 sebesar 9.0x, lebih kecil dibandingkan dengan emiten dengan bisnis serupa.
Seiring dengan ekspansi kapasitas yang dilakukan perseroan serta penyerapan permintaan yang dapat meningkatkan tingkat utilisasi sehingga menghasilkan laba bersih yang lebih baik, ia optimistis WMUU akan berpotensi untuk re-rating.
“Saat ini, WMUU diperdagangkan pada 22F P/E 5.8x, menyiratkan diskon untuk rekan-rekan satu peers,” pungkasnya. (*)