Kisah Sepatu Bata

Pratiwi - Selasa, 07 Mei 2024 10:39 WIB
Tomas Bata, pendiri brand sepatu Bata

(sijori.id) - Bata resmi menutup pabriknya di Purwakarta akibat sepi order. Atas kondisi ini, otomatis Bata sudah tidak dapat melanjutkan proses produksi di pabrik yang terletak di provinsi Jawa Barat tersebut. Lebih dari 200 orang karyawan Bata terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).

Tak banyak yang tahu, ternyata Bata bukanlah merk lokal tanah air. Bata mulai didirikan oleh pengusaha asal Cekoslowakia bernama Tomas Bata.

Dalam artikel berikut ini, TrenAsia.com, jejaring media sijori.id merangkum 5 fakta unik tentang Tomas Bata:

Lahir dari Keluarga Pembuat Sepatu

Dilansir TrenAsia.com dari laman tomasbata.org, Tomas lahir pada tanggal 3 April 1876 sebagai generasi ketujuh dari keluarga pembuat sepatu. Tomas lahir dan besar di Zlin, salah satu kota di Republik Ceko.

Baca Juga: Perjalanan Hidup Tomas Bata, Pengusaha Ceko yang Dirikan Brand Sepatu Bata

Tomas mulai mengenal industri sepatu sejak lahir karena sang ayah sudah memproduksi sepatu jauh sebelum dirinya lahir.

Pada tahun 1882, Tomas mulai menempuh pendidikan formal pertamanya di salah satu sekolah dasar di Zlin. Dua tahun kemudian, saat Tomas berusia 8 tahun, ibunya meninggal dunia.

Tiga tahun kemudian, ayah Tomas memutuskan untuk pindah tempat tinggal dengan memboyong semua anggota keluarganya membuat Tomas ikut pindah ke Uherské Hradiště.

Mulai Berbisnis pada Usia 16 Tahun

Pada tahun 1892, di usianya yang ke-16 tahun, Tomas makin menunjukkan ketertarikan dengan pekerjaan ayahnya. Tak hanya pada cara pembuatan sepatu namun juga mengenai strategi penjualannya. Hal ini menjadikan Tomas sudah mengetahui banyak ilmu di dunia produksi sepatu.

Tomas juga sempat bekerja di perusahaan Fäber yang mengkhususkan diri dalam produksi mesin pembuat sepatu. Dari sini, Tomas bisa belajar banyak keterampilan baru hingga sang bos memecatnya karena khawatir Tomas bisa menjadi kompetitor untuk bisnisnya suatu saat nanti.

Dirikan Bata bersama Kedua Saudaranya

Benar saja, tak lama setelahnya, tepatnya di tahun 1894, Tomas mendirikan bisnis sepatunya bersama kedua saudara kandungnya yaitu Anna dan Antonin. Mereka bertiga akhirnya memutuskan untuk kembali ke kampung halaman untuk mendirikan bengkel pembuatan sepatu.

Perusahaan milik Tomas dan saudaranya ini mulai berkembang dari waktu ke waktu. Meski pernah terlilit utang sebanyak 8 ribu gulden dan sempat menghadapi kebangkrutan, Tomas berhasil membuktikan bahwa Bata mampu bertahan dan semakin bersinar.

Hingga pada tahun 1900, perusahaan ini dimasukkan dalam Daftar Komersial dengan nama T. & A. Bata , dengan Tomas Bata sebagai pimpinan perusahaan. Perusahaan ini memiliki sekitar 120 karyawan di tahun tersebut.

Berlaga di Pasar Internasional dan Pindah ke Amerika

Mulai tahun 1921, Bata mendirikan perusahaan afiliasi asing di Eropa (Belanda, Yugoslavia, Polandia, Denmark, Inggris).

Tomas Bata bahkan juga melakukan perjalanan pertamanya ke India dengan tujuan menjajaki pasar baru.

Bata terus memperlebar sayapnya hingga pada tahun 1932, perusahaan afiliasi telah beroperasi di 24 negara di empat benua di dunia.

Informasi terakhir dari Bata Indonesia, Bata telah mengoperasikan rantai ritel 435 toko di seluruh negeri, yang terdiri dari Family and City Stores. Masing-masing toko ritel Bata berbeda dari yang lain dalam hal variasi produk.

Berpulang karena Kecelakaan Pesawat

Pada tanggal 12 Juli 1932, Tomas Bata meninggal dunia bersama pilotnya, Jindřich Brouček, dalam sebuah kecelakaan pesawat pribadi jenis Junkers F 13. Mereka sedang dalam perjalanan ke Swiss karena Tomáš akan menghadiri pembukaan cabang baru perusahaan di kota Möhlin.

Saat itu, putranya yang bernama Thomas Bata Jr. tinggal di Swiss, dan mereka berencana bertemu karena Thomas Jr. hendak berangkat ke Amerika. (*)

Tags batamBagikan

RELATED NEWS