Kita hanya Butuh 150 Kawan, Kata Dunbar

Pratiwi - Senin, 17 Oktober 2022 22:04 WIB
null

JAKARTA (sijori.id) - Menurut teori yang diajukan oleh Robin Dunbar seorang antropolog dan psikolog evolusioner di University of Oxford, pada tahun 1993, ada batasan 150 orang untuk jumlah individu di mana kita dapat mempertahankan hubungan sosial yang bermakna. Angka ini kemudian dikenal sebagai bilangan Dunbar.

Tapi apakah teori Dunbar masih bertahan? Apakah manusia tetap dibatasi hingga 150 teman untuk mendapatkn hubungan berkualitas?

Puluhan tahun sejak ia pertama kali menerbitkan klaimnya, Dunbar masih berpegang pada angkanya dan penelitian lain telah mendukungnya. "Tidak ada perubahan dalam jumlah hubungan," kata Dunbar kepada Live Science melalui email Senin 17 Oktober 2022.

BPS Ungkap Ekspor Indonesia per September 2022 Turun 10,99 Persen
Walau Neraca Dagang Indonesia Surplus Lagi, Angkanya Turun dari Bulan Sebelumnya
Mozaik Perang Troya, Hercules dan Neptune dengan 40 Gundiknya Ditemukan di Suriah

Namun, beberapa penelitian dan ahli tidak begitu yakin. "Ada banyak variasi dalam ukuran jejaring sosial orang-orang," kata Samuel Roberts, seorang profesor psikologi di Liverpool John Moores University di Inggris. "Seperti teori apa pun, ada kritik terhadap angka Dunbar."

Sarah Johns, seorang antropolog evolusioner di University of Kent di Inggris percaya bahwa meskipun angka Dunbar secara luas akurat, angka ini disertai dengan beberapa hal.

"Saya tidak akan mengatakan itu benar-benar 150 dalam setiap keadaan," kata Johns. “Hampir dan bermakna kemungkinan akan menghasilkan jumlah yang jauh lebih kecil, tetapi ini juga dapat bergantung pada faktor individu, seperti ekstraversi dan introversi. Namun, jumlah Dunbar secara luas didukung," tambah Johns.
Kenapa 150?

"Kendalanya sebagian besar kognitif," kata Dunbar. Dia menambahkan bahwa ada hubungan antara ukuran kelompok sosial dan ukuran neokorteks. Ini adalah bagian otak yang terlibat dalam fungsi tingkat tinggi, seperti persepsi sensorik, emosi dan bahasa, yang terkait dengan perilaku sosial pada primata.

Johns setuju bahwa jumlah orang yang dapat menjalin hubungan dengan kita sebagian besar merupakan hasil dari bagaimana spesies kita dipaksa untuk beroperasi sejak lama.

"Sepertinya itulah yang secara kognitif dapat dihadapi manusia," kata Johns.

"Di luar angka ini [150] Anda membutuhkan lebih banyak aturan dan peraturan sosial untuk mempertahankan hubungan.”

Dia menambahkan manusia harus menyeimbangkan berbagai hal untuk bertahan hidup dan bereproduksi. Tetapi juga harus mengetahui apa yang dilakukan orang lain, siapa yang mungkin membantu kita, dan siapa yang mungkin berbagi makanan dengan kita.” 150 adalah perkiraan jumlah orang yang dapat kita lacak secara konsisten dan memiliki informasi terkini,” tambahnya.

Menurut Roberts ada juga hal lain yang perlu dipertimbangkan ketika menyangkut kemampuan kita mempertahankan hubungan di luar batas kognitif yakni waktu dan upaya yang diperlukan untuk melakukannya.

"Jika seseorang memberi tahu Anda bahwa mereka memiliki 50 teman dekat, Anda mungkin tidak akan mempercayainya," kata Roberts, "Karena ada perasaan intuitif bahwa mempertahankan teman dekat ini membutuhkan upaya dalam berkomunikasi. Sementara pertemuan mereka dibatasi oleh waktu."

Sebuah studi tahun 2021 yang diterbitkan dalam jurnal Biology Letters juga menimbulkan pertanyaan tentang keakuratan nomor Dunbar. Menurut penelitian tersebut, beberapa penelitian empiris telah menemukan dukungan untuk jumlah ini. Sementara yang lain telah melaporkan ukuran kelompok lain.

“Tidak mungkin membuat perkiraan dengan presisi menggunakan metode dan data yang tersedia,” kata Andreas Wartel, seorang peneliti di Pusat Evolusi Budaya di Universitas Stockholm.

Namun Dunbar ingin menekankan bahwa 150 adalah jumlah rata-rata. Selain itu, dia mengatakan 150 orang ini tidak memiliki tingkat keintiman yang sama.

"Penting untuk dipahami bahwa 150 hanyalah salah satu dari serangkaian lapisan dalam lingkaran persahabatan kita," katanya.

Menurut Dunbar, lapisan-lapisan ini ditentukan oleh intensitas emosional hubungan dan juga waktu yang cenderung kita investasikan pada setiap orang. Terlebih lagi, menurut Johns, hubungan yang "bermakna" belum tentu dibangun di atas cinta atau bahkan kesukaan.

"Kita bahkan mungkin tidak benar-benar menyukai 150 individu, tetapi mempertahankan hubungan karena hal itu membantu dalam beberapa hal, atau karena kita perlu terus berinteraksi dengan mereka," catat Johns. (*)

Tags dunbarBagikan

RELATED NEWS