Korea Soroti Fenomena Shrinkflation
Pengunjung melintas didepan gerai restoran cepat saji khas Korea Selatan (Korsel) Lotteria di Fatmawati, Jakarta, Sabtu 20 Juni 2020. Lotteria akan menutup semua gerainya di Indonesia pada 29 Juni 2020 mendatang. Melalui pengumuman resmi manajemen Lotteria, restoran Korsel itu akan menutup 32 gerainya yang berlokasi di Jabodetabek, Cikarang, Karawang dan Bandung. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia
undefined
KORSEL (sijori.id) - Menteri Pertanian Korea Selatan Chung Hwang-keun menyuarakan keprihatinan tentang shrinkflation atau penyusutan inflasi. Pihaknya mendesak pembuat makanan lokal untuk bekerja sama dengan inisiatif pemerintah dalam mengatasi inflasi.
Istilah shrinkflation mengacu pada langkah perusahaan untuk mengurangi kuantitas produk mereka sambil membekukan harga tanpa sepengetahuan konsumen. “Pelanggan biasanya tidak memeriksa detail produk secara menyeluruh,” kata Menteri Pertanian, dikutip dari Yonhap, Kamis, 16 November 2023.
“Kecuali jika perusahaan secara proaktif memberi tahu perubahan kepada pelanggan, mengubah label secara diam-diam dari 100 gram menjadi 90 gram dapat dianggap sebagai trik," cetusnya.
Chung mencatat sebelum meninjau aspek hukum dari penyusutan, akan lebih disarankan bagi organisasi konsumen untuk mengambil tindakan terhadap taktik semacam itu Menteri Pertanian juga menegaskan kembali seruannya agar perusahaan makanan menahan diri untuk tidak menaikkan harga.
“Ketika harga gandum naik lebih dari dua kali lipat, perusahaan menaikkan label harga mereka secara signifikan. Meskipun harga gandum stabil saat ini, harga produk tetap tinggi,” kata Chung. “Kami berencana untuk melanjutkan konsultasi dengan perusahaan.”
Sementara itu, inflasi Korea Selatan tumbuh pada laju yang lebih cepat di bulan Oktober, tetap di atas 3% untuk bulan ketiga berturut-turut, karena harga energi dan barang pertanian yang lebih tinggi. Harga produk pertanian, peternakan, dan perikanan melonjak 7,3%, dengan harga sayuran melonjak 13,5%, tertinggi dalam 29 bulan. (*)