Kucing dan Air
(sijori.id) - Sebagian besar pemilik kucing mungkin pernah mengalami usaha yang besar ketika mencoba membersihkan atau mandikan kucing mereka. Tetapi, mengapa kucing cenderung sangat takut pada air? Ahli perilaku hewan telah mengembangkan beberapa teori untuk menjelaskan fenomena ini.
Dilansir ensiklopedia Britanica, Kamis, 7 September 2023, salah satu teori yang diajukan adalah bahwa ketakutan kucing terhadap air mungkin berasal dari sejarah evolusi mereka. Kucing adalah spesies yang awalnya hidup di iklim kering dan jarang terpapar oleh air, seperti sungai atau danau. Oleh karena itu, air mungkin merupakan elemen yang asing bagi mereka, kecuali hanya untuk minum.
Selain itu, bulu kucing memainkan peran penting dalam reaksi negatif mereka terhadap air. Kucing adalah hewan yang sangat rajin merawat diri dan menjaga kebersihan bulu mereka. Bulu basah bukan hanya membuat kucing menjadi tidak nyaman, tetapi juga menjadikan bulu kucing lebih berat daripada bulu yang kering, sehingga membuat kucing kurang gesit dan lebih mudah menjadi target predator.
Takut terhadap air juga bisa dipengaruhi oleh pengalaman traumatis. Misalnya, kucing yang jatuh ke dalam bak mandi yang penuh air secara tidak sengaja bisa mengalami kejadian yang menakutkan dan merasa takut terhadap air seumur hidupnya.
Teori behaviorisme menunjukkan bahwa beberapa kucing mungkin tertarik pada gerakan air dan suara yang dihasilkannya, yang bisa memicu dorongan insting kucing untuk menangkap "mangsa" dalam air. Namun, reaksi ini tidak selalu positif dan seringkali berujung pada kucing yang merasa terancam.
Namun, ada pengecualian, beberapa ras kucing peliharaan, seperti Maine Coon, Bengal, dan Turkish Van, terkenal tidak begitu takut terhadap air dan bahkan dapat menikmati berenang sesekali. Perbedaan ini mungkin terkait dengan tekstur bulu mereka yang lebih tahan air dibandingkan dengan ras kucing lainnya.
Meskipun ketakutan kucing terhadap air mungkin sulit dihindari, pemilik kucing tetap dapat merawat dan menjaga kesejahteraan hewan peliharaan mereka dengan memahami alasan di balik perilaku ini. (*)