Kunjungan Wisatawan Nusantara ke Provinsi Jawa Tengah hingga Agustus 2022 mencapai 26 Juta Orang
PURBALINGGA (sijori.id) - Kunjungan wisatawan nusantara ke provinsi Jawa Tengah hingga Agustus 2022 mencapai 26 juta orang. Jumlah ini, menurut Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata Disporapar Jawa Tengah (Jateng), Setyo Irawan, telah melampaui target,
“Target wisatawan nusantara tahun 2022 sebanyak 11 juta orang, sedangkan sampai Agustus 2022 jumlah wisatawan nusantara sebanyak 26 juta orang. Tentu ini sebuah prestasi tersendiri setelah pandemi Covid-19,” katanya pada pertemuan forum komunikasi Desa Wisata di D'Las Desa Serang, Purbalingga, Sabtu 30 September 2022.
Meski target kunjungan wisatawan nusantara telah dicapai, lanjut Setyo tidak lantas Pemprov Jateng bersantai. Tetap menarget jumlah kunjungan wisatawan ke berbagai destinasi, seperti Borobudur, Dieng, Solo, Sangiran, Karimunjawa dan Solo serta beberapa tempat lain.
Minat wisatawan nusantara ke Jateng tinggi sehingga tetap digenjot agar sampai akhir 2022 bisa melebihi atau minimal sama sebelum pandemi Covid-19 yaitu sekitar 49 juta.
“Untuk mengejar 13 juta wistawan sampai akhir 2022 tetap menggenjot industri pariwisata,” ujarnya.
Di Jateng jumlah destinasi wisata sebanyak 1.235 tempat dan ada 818 desa wisata. Pemprov Jateng giat melakukan pengembangan desa wisata dengan pemberian bantuan dana untuk desa yang telah diverifikasi.
Untuk desa wisata kategori maju bantuannya mencapai Rp1 miliar, sementara desa wisata berkembang Rp500 juta dan desa wisata rintisan mencapai Rp100 juta. Pada Tahun 2022 ada sebanyak 131 desa wisata yang memeroleh bantuan total Rp18,5 miliar.
"Komunikasi dengan desa wisata per tiga bulan ada pertemuan rutin. Kami juga punya grup WA sebanyak 818 desa wisata yang berkomunikasi. Peningkatan SDM dengan bertukar informasi, menularkan pengalaman dari desa wisata yang sudah maju ke yang lain,” ujarnya.
Sementara, Kepala Disporapar Purbalingga, Prayitno menyatakan serius mengembangkan industri pariwisata memanfaatkan potensi alam dan sejarah.
“Kita branding wisata di Purbalingga sebagai tempat lahir Panglima Besar Jenderal Sudirman. Kami ada enam event, sportourism ada dua event di tanggal 1 dan 2 Oktober, ada Sudirman Run. Festival kopi k tanggal 6 Oktober itu juga kita branding dengan tempat lahir Pak Sudirman,” jelasnya. (*)