Laba Bersih BCA Capai Rp11,5 Triliun pada Kuartal I-2023
JAKARTA (sijori.id) - PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mencetak laba bersih Rp11,5 triliun pada kuartal I-2023 dengan kenaikan 43% secara year-on-year (yoy). Laba bersih BCA terdorong salah satunya oleh pertumbuhan pendapatan bunga bersih sebesar 28% ke angka Rp18,5 triliun.
Sementara itu, pendapatan nonbunga pun meningkat 5,6% yoy ke angka Rp6,3 triliun yang ditopang oleh kenaikan pendapatan komisi 6,9% yoy.
Total pendapatan operasional yang dibukukan oleh BCA pada tiga bulan pertama tahun ini sebesar Rp24,8 triliun dengan kenaikan 21,5% yoy.
Sementara itu, total penyaluran kredit BCA bertumbuh 12% yoy ke angka Rp713,8 triliun, didukung kredit korporasi yang naik 11,7% yoy menjadi Rp320,5 triliun serta kredit komersial dan Usaha Kecil Menengah (UKM) yang meningkat 11,8% yoy menjadi Rp211,1 triliun.
Kemudian, kredit pemilikan rumah (KPR) tercatat tumbuh 11,6% yoy menjadi Rp109,6 triliun, sedangkan kredit kendaraan bermotor (KKB) naik 15,2% yoy menjadi Rp47,9 triliun.
Saldo outstanding kartu kredit pun tumbuh 16,2% yoy menjadi Rp14 triliun dan mendorong total portofolio kredit konsumer untuk naik 12,7% yoy menjadi Rp174,5 triliun.
Penyaluran kredit ke sektor-sektor berkelanjutan naik 11,9% yoy menjadi Rp180,8 triliun dan berkontribusi 25% terhadap total portofolio pembiayaan.
Rasio loan at risk (LAR) BCA turun ke posisi 9,5% dari 13,8% pada periode yang sama tahun sebelumnya, sedangkan rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) tercatat sebesar 1,8%, membaik dari 2,3% pada kuartal I-2022.
"Ditopang oleh likuiditas yang memadai, kami optimis dapat menjaga pertumbuhan kredit. Saat ini, liquidity coverage ratio (LCR) mencapai 386,1% per-kuartal I-2023, jauh di atas ketetapan regulator," ujar Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja dalam paparan kinerja kuartal I-2023 yang diselenggarakan secara virtual, Kamis, 27 April 2023.
Dari segi penghimpunan dana, BCA mencatat dana pihak ketiga (DPK) di angka Rp1,03 kuadriliun dengan pertumbuhan 4,1% yoy, yang mana dana murah (current account saving account/CASA) naik 5,7% yoy mencapai Rp843,3 triliun dan berkontribusi 81,2% terhadap total DPK.
Sementara kinerja pendapatan dan laba membaik, aset BCA naik 4,9% yoy menjadi Rp1,32 kuadriliun pada akhir kuartal I-2023. (*)
