Layanan Pesan Antar Online Diprediksi Tetap Subur Pasca Pandemi
JAKARTA (sijori.id) – Tenggara Strategics, badan riset bagian dari Centre for Strategic and International Studies (CSIS) dan Universitas Prasetiya Mulya, memproyeksikan layanan pesan antar makanan online atau online food delivery (OFD) tetap menjadi pilihan masyarakat Indonesia pasca-pandemi Covid-19.
GoFood menjadi pemimpin layanan pesan antar makanan online di Indonesia dengan nilai transaksi tertinggi mencapai Rp 30,65 trilliun setahun, menggungguli para kompetitor. Hal itu diketahui melalui riset “Survei Persepsi & Perilaku Konsumsi Online Food Delivery (OFD) di Indonesia” yang dilakukan Tenggara Strategics guna mendalami perilaku konsumen Indonesia dalam menggunakan layanan online food delivery (OFD).
Tenggara Strategics juga melaporkan, di tengah pandemi Covid-19 GoFood adalah pemimpin layanan pesan antar makanan di Indonesia dengan nilai transaksi terbesar. Pada 2021, Tenggara mengestimasi nilai transaksi pesan-antar makanan (GMV) yang terjadi di sektor OFD sebesar Rp 78.4 triliun.
Nilai transaksi di platform GoFood, bagian dari ekosistem GoTo, menurut hitungan Tenggara mencapai Rp 30,65 triliun atau lebih tinggi dari penyedia layanan OFD lainnya seperti GrabFood dan Shopee Food.
Direktur Eksekutif Tenggara Strategics, Riyadi Suparno memaparkan, layanan pesan-antar makanan secara online merupakan salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi digital dan penggerak perekonomian di tengah masyarakat.
Di tengah pandemi, layanan OFD terbukti menjadi penyelamat masyarakat yang harus beraktivitas dari rumah dan penyelamat UMKM untuk bisa tetap berbisnis.
“Kami kemudian melakukan riset untuk mengetahui, apakah pasca pandemi layanan OFD akan tetap diminati mengingat ada perubahan perilaku di mana masyarakat sudah mulai kembali bekerja di kantor, beraktivitas di luar rumah serta adanya relaksasi regulasi dalam bepergian. Jawaban yang kami dapat dari riset ini adalah masyarakat tetap meminati layanan OFD karena kenyamanan dan kemudahan yang ditawarkan,” tuturnya.
Stella Kusumawardhani MIDEc - Economic Research Lead, Tenggara Strategics memaparkan sejumlah temuan lainnya. Menurutnya, layanan online food delivery (OFD) telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari keseharian masyarakat.
Mayoritas konsumen menggunakan OFD untuk mendukung produktivitas, menjelajahi tren kuliner terbaru dan bersosialisasi. Lebih dari setengah konsumen menggunakan OFD minimal sekali setiap minggu.
Selain itu, layanan online food delivery digunakan hampir seluruh lapisan masyarakat berpenghasilan tetap. Di mana, mayoritas pengguna adalah Generasi Z (43%) dan millenial (39%). (*)