Lokananta, Studio Rekaman Pertama di Indonesia

Pratiwi - Jumat, 10 Februari 2023 21:54 WIB
Menteri BUMN, Erick Thohir (kedua dari kanan) bersama Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka (kanan) dan musisi Waldjinah (ketiga dari kanan) menghadiri Lokananta Reload di Lokananta, November 2022 lalu.

SOLO (sijori.id) — Revitalisasi Lokananta diharapkan membawa studio rekaman pertama dan terbesar di Indonesia itu naik kelas. Dengan sejumlah upaya modernisasi, studio rekaman Lokananta digadang-gadang mampu menghasilkan kualitas rekaman sebagus Abbey Road di London.

Sebagai informasi, Abbey Road adalah studio rekaman legendaris yang mengorbitkan deretan musisi terkenal dunia seperti The Beatles. Lokananta yang merupakan bagian penting dalam sejarah industri musik Indonesia dinilai memiliki modal untuk berkembang menyesuaikan zaman. Hal ini diperkuat dengan upaya revitalisasi yang diinisiasi Kementerian BUMN melalui PT Perusahaan Pengelola Aset.

Menteri BUMN, Erick Thohir, mengatakan Lokananta perlu dipoles agar bermanfaat bagi industri kreatif dan anak muda secara khusus dan warga secara umum. Salah satu fokusnya dalam revitalisasi Lokananta yakni modernisasi studio rekaman.

“Kami ingin hasil rekaman di Lokananta bisa sekelas studio rekaman Abbey Road,” ujar Erick dalam keterangannya, dikutip TrenAsia.com, jejaring medai sijori.id Jumat 10 Februari 2023.

Sejak didirikan pada tanggal 29 Oktober 1956 oleh Raden Maladi, Oetojo Soemowidjojo dan Ngabehi Soegoto Soerjodipoero, Lokananta telah menghasilkan sekitar 50.000 keping piringan hitam. Lokananta juga mengorbitkan banyak musisi legendaris Indonesia seperti Gesang, Ismail Marzuki, Waljinah, Bing Slamet, Titiek Puspa, sam Saimun, dan Bubi Chen.

Sejumlah musisi kekinian seperti Slank, almarhum Glenn Fredly, White Shoes and The Couples Company hingga Shaggy Dog juga pernah merekam lagunya di Lokananta. Tak hanya itu, Lokananta menyimpan aset rekaman bersejarah di Indonesia, seperti 5.000 arsip lagu daerah maupun nasional, termasuk di antaranya master lagu kebangsaan “Indonesia Raya”.

Revitalisasi Lokananta bakal menjadikan lokasi tersebut tak sekadar menjadi tempat penyimpanan rekaman bersejarah, melainkan juga creative and commercial hub berbasis musik. Lokananta pascarevitalisasi bakal dilengkapi gedung pertunjukan musik, museum, toko penjualan merchandise musik hingga modernisasi studio rekaman. Proses revitalisasi ditargetkan selesai Juni 2023. (*)

Editor: Pratiwi

RELATED NEWS