Manfaat Kulit Salak Pondoh
YOGYAKARTA (sijori.id) - Kulit salak pondoh, ternyata menyimpan manfaat besar dalam melawan kanker. Dilansir dari ugm.ac.id, Jumat, 22 September 2023, Senyawa-senyawa seperti flavonoid, tanin, fenol, triterpenoid, saponin, dan alkaloid dapat ditemukan dalam kulit salak pondoh. senyawa-senyawa ini telah terbukti memiliki efek positif terhadap kesehatan, termasuk potensi sebagai anti tumor.
Kulit salak pondoh kaya akan senyawa aktif yang memiliki manfaat bagi kesehatan manusia, termasuk potensi sebagai agen antimigrasi sel kanker.
Sebuah tim peneliti yang terdiri dari mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) yang tergabung dalam Proyek Kreativitas Mahasiswa Penelitian (PKM RE UGM) telah melakukan penelitian mendalam untuk menggali potensi ekstrak kulit salak sebagai agen antimigrasi sel kanker, khususnya kanker lidah.
“Kulit salak pondoh seringkali hanya dibuang sebagai limbah karena dianggap tidak dapat dikonsumsi. Padahal, kulit salak pondoh mengandung berbagai senyawa aktif yang bemanfaat bagi tubuh,” ungkap mahasiswa Pendidikan Dokter Gigi UGM, Mutia Fitri Akmalia,
Proses penelitian melibatkan ekstraksi senyawa-senyawa aktif dari kulit salak pondoh. Ekstrak ini kemudian dikeringkan dan diubah menjadi serbuk. Serbuk tersebut kemudian direndam dalam larutan etanol selama 24 jam untuk menghasilkan ekstrak kental yang kuat.
Para peneliti melakukan serangkaian pengujian untuk mengevaluasi dampak ekstrak kulit salak pondoh pada kemampuan migrasi sel kanker lidah manusia H357. Hasilnya menunjukkan bahwa aplikasi ekstrak kulit salak pondoh secara signifikan mengurangi migrasi sel kanker.
Penurunan kemampuan migrasi sel H357 ini kemungkinan disebabkan oleh beberapa senyawa aktif yang terdapat dalam kulit salak pondoh, termasuk flavonoid DDMP dan butyrolactone. Hasil positif ini membuka pintu bagi penelitian lanjutan, termasuk uji klinis, untuk lebih memahami potensi kulit salak pondoh dalam proses penyembuhan kanker.
Penelitian ini membuktikan bahwa sumber daya alam seperti kulit salak pondoh yang sering diabaikan dapat memiliki manfaat luar biasa dalam bidang kesehatan. Temuan ini akan menjadi langkah awal yang mengarah pada pengembangan terapi baru kanker yang lebih efektif dan ramah lingkungan. (*)