Memahami Kecepatan Cahaya

Pratiwi - Rabu, 31 Mei 2023 20:50 WIB
null

JAKARTA (sijori.id) - Menurut hukum fisika, tidak ada yang dapat bergerak lebih cepat dari cahaya. Bahkan pesawat ruang angkasa terbaik sekalipun. Jadi, berapa kecepatan cahaya itu? Cahaya bergerak dengan kecepatan luar biasa yakni 300.000 kilometer per detik. Ini lebih dari 1 miliar km/jam.

Dengan kecepatan itu maka bisa mengelilingi dunia 7,5 kali dalam satu detik. Sebagai perbandingan jet penumpang biasa akan membutuhkan lebih dari dua hari untuk berkeliling sekali. Itu tidak termasuk berhenti untuk bahan bakar atau singgah.

Cahaya bergerak sangat cepat sehingga, untuk sebagian besar sejarah manusia, kita mengira cahaya bergerak secara instan. Namun menurut Britannica, pada awal 1600-an, ilmuwan Ole Roemer mampu mengukur kecepatan cahaya (biasanya disebut c) dengan menggunakan pengamatan bulan-bulan Jupiter.

Sekitar pergantian abad ke-19, fisikawan James Clerk Maxwell menciptakan teorinya tentang elektromagnetisme. Cahaya itu sendiri terdiri dari medan listrik dan magnet, sehingga elektromagnetisme dapat menggambarkan perilaku dan gerak cahaya. Termasuk kecepatan teoretisnya.

Nilai itu adalah 299.788 kilometer per detik, dengan margin kesalahan plus minus 30. Pada tahun 1970-an, fisikawan menggunakan laser untuk mengukur kecepatan cahaya dengan presisi yang jauh lebih tinggi, hanya menyisakan kesalahan 0,001.

Live Science menulis Rabu 31 Mei 2023, saat ini kecepatan cahaya digunakan untuk menentukan satuan panjang, sehingga nilainya tetap. Manusia pada dasarnya telah sepakat bahwa kecepatan cahaya adalah 299.792,458 kilometer per detik, tepatnya.

Namun, cahaya tidak selalu harus pergi begitu cepat. Bergantung pada apa yang dilaluinya — udara, air, berlian, dan sebagainya.

Kecepatan resmi cahaya diukur seolah-olah bergerak dalam ruang hampa, ruang tanpa udara atau tanpa apa pun yang menghalangi. Anda dapat melihat dengan sangat jelas perbedaan kecepatan cahaya dalam sesuatu seperti prisma, di mana energi cahaya tertentu membelok lebih banyak daripada yang lain, menciptakan pelangi.

Menariknya, kecepatan cahaya tidak sebanding dengan jarak ruang yang luas, yang merupakan ruang hampa. Dibutuhkan 8 menit untuk cahaya dari matahari mencapai Bumi, dan beberapa tahun untuk cahaya dari bintang terdekat lainnya (seperti Proxima Centauri) untuk sampai ke planet kita.

Inilah sebabnya para astronom menggunakan satuan tahun cahaya. Jarak yang dapat ditempuh cahaya dalam satu tahun untuk mengukur jarak yang sangat jauh di luar angkasa.

Karena batas kecepatan universal ini, teleskop pada dasarnya adalah mesin waktu. Saat para astronom melihat bintang yang berjarak 500 tahun cahaya, mereka melihat cahaya dari 500 tahun yang lalu.

Cahaya dari jarak sekitar 13 miliar tahun cahaya (setara dengan 13 miliar tahun lalu) muncul sebagai latar belakang gelombang mikro kosmik, sisa radiasi dari Big Bang pada masa awal alam semesta. Kecepatan cahaya bukan hanya kekhasan fisika, Itu telah memungkinkan astronomi modern seperti yang kita kenal, dan itu secara harfiah membentuk cara kita melihat dunia. (*)

Tags cahayaBagikan

RELATED NEWS