Memancing Hiu 6.000 Tahun yang Lalu

Pratiwi - Minggu, 02 April 2023 22:29 WIB
null

TEL AVIV (sijori.id) - Hiu kemungkinan ada di menu sekitar 6.000 tahun yang lalu di tempat yang sekarang disebut Israel. Ini dibuktikan dengan penemuan sebuah kail hiu di sebuah desa yang baru ditemukan terkubur di bawah situs arkeologi terkenal.

Para arkeolog menemukan kail tersebut selama survei tahun 2018 di sepanjang pantai Mediterania di pinggiran Ashkelon. Sebuah kota yang dibangun di atas pelabuhan laut kuno dengan nama yang sama dan berasal dari Mesir kuno.

Struktur Bizantium dan Romawi sebelumnya telah ditemukan di situs tersebut. Situs yang berada sekitar 4 kilometer dari laut. Tetapi penggalian baru mengungkapkan bagian dari sebuah desa yang berusia sekitar 6.000 tahun ke periode Chalcolithic. Era yang juga dikenal sebagai "Zaman Tembaga" antara 4500 SM. dan 3500 SM.

Kail memiliki panjang sekitar 6,5 sentimeter dan lebar 4 cm. Ini cukup besar untuk menarik hiu dengan panjang antara 2 hingga 3 meter. Mereka seperti hiu kehitaman (Carcharhinus obscurus) dan hiu gundukan pasir (Carcharhinus plumbeus), atau ikan besar seperti tuna yang semuanya berasal dari Mediterania.

Namun menurut The Times of Israel mengingat apa yang diketahui ahli biologi kelautan tentang ekosistem laut dalam di wilayah tersebut, hiu adalah target yang lebih mungkin.

Yael Abadi-Reiss seorang arkeolog dari Israel Antiquities Authority yang memimpin penggalian tersebut mengatakan ini merupakan "penemuan unik" karena sebagian besar kail pancing lain yang ditemukan dari periode ini berukuran lebih kecil dan terbuat dari tulang.

Mungkin ini adalah salah satu varian logam pertama yang dibuat orang di wilayah tersebut, mengingat tembaga adalah bahan yang relatif baru pada saat itu.

Desa, yang belum sepenuhnya digali, berukuran besar pada masanya. Dengan demikian, penduduk kemungkinan memiliki sumber daya yang cukup untuk memiliki individu yang berdedikasi pada pengerjaan logam dan penangkapan ikan.

Namun penemuan lain di situs tersebut seperti sisa-sisa hewan peliharaan menunjukkan, bahwa sumber pendapatan dan makanan utama desa adalah pertanian tradisional.

“Kail pancing langka menceritakan kisah para nelayan desa yang berlayar ke laut dengan perahu mereka dan melemparkan kail tembaga yang baru ditemukan ke dalam air, berharap untuk menambahkan hiu pesisir ke dalam menu,” kata Abadi-Reiss.

Kail pancing tertua yang pernah ditemukan terbuat dari tulang dan berasal dari sekitar 42.000 tahun yang lalu. Kail prasejarah ini ditemukan di Asia Tenggara di negara pulau Timor Leste pada tahun 2005. Kail diperkirakan untuk menangkap ikan seukuran tuna di laut dalam. (*)

Tags HiuBagikan

RELATED NEWS