WASHINGTON (sijori.id) - Aurora Borealis dilaporkan akan tampak di atas langit Amerika Serikat bagian utara pada Jumat ini. Kabarnya, Aurora Borealis akan muncul di langit dari Washington hingga New York.

Kemunculan Aurora Borelis terjadi setelah badai matahari yang berasal dari lubang raksasa di pusat tata surya tersebut menerjang di hari yang sama.

Saat badai menerjang, aliran partikel bermuatan listrik yang disebut angin matahari menghantam bumi dan bereaksi dengan molekul di atmosfer.

Perku dikerahui, penampakan aurora atau ramai disebut cahaya utara ini bukanlah fenomena yang biasa terjadi di kota besar seperti Washington atau NewYork. Sebab, biasanya fenomena ini hanya terlihat lebih dekat ke Lingkaran Arktik.

Namun perkiraan dari Pusat Prediksi Cuaca Luar Angkasa menunjukkan bahwa mereka dapat merayap lebih jauh ke selatan saat angin matahari yang kuat, sehingga cahaya utara bisa menerangi langit dengan warna-warna indah.

Pada Rabu pagi, ramalan aurora memperkirakan indeks Kp sebesar 6 pada hari Jumat mendatang. Itu ukuran kekuatan Cahaya Utara. Ini menunjukkan bahwa aurora dapat muncul di Washington, Nebraska, hingga New York.

Lebih lanjut mengenai angin matahari, ini merupakan partikel yang berasal lubang koronal raksasa di matahari yang sering disebut bintik hitam.

Bintik hitam raksasa bukanlah lubang yang sebenarnya seperti yang mungkin Anda pikirkan. Sebaliknya, itu adalah area lapisan luar atmosfer matahari yang sangat panas (korona).

Namun, yang suhunya lebih dingin daripada lingkungannya sekitarnya. Maka dari itu, Bintik Matahari tak bersinar terlalu terang dibanding bagian matahari lainnya.

Asosiasi sains di Divisi Sains Heliofisika NASA Goddard mengatakan bahwa intik hitam matahari kali ini sangat besar. Yakni sekitar 20-30 Bumi berbaris berurutan.

Saat lubang raksasa itu menyebar melintasi korona, ia meledakkan angin matahari yang kuat dan berkecepatan tinggi ke luar angkasa ke arah Bumi.

Angin itu tidak menimbulkan ancaman, karena atmosfer melindungi bumi dan tidak cukup kuat untuk menyebabkan pemadaman radio atau listrik yang meluas seperti yang terjadi pada beberapa badai matahari yang kuat di masa lalu. (*)