Mencicip Sate Klatak di Yogyakarta
YOGYA (sijori.id) - Di Yogyakarta, selain mengunjungi destinasi wisata favorit, para wisatawan juga banyak yang menyempatkan diri mencicipi aneka kuliner lokal khas Yogyakarta. Menu olahan daging yakni sate klathak yang beken pun jadi buruan para pengunjung.
Salah seorang wisatawan asal Jakarta, Athaya Kristiana menyebut, selama di Yogyakarta ia berkesempatan mengunjungi lokasi-lokasi favorit yang kadang dikenal para pelacong. Misalnya saja Malioboro dan juga Prambanan.
Selain itu, dia juga memilih untuk berwisata kuliner dengan mencicipi Sate Klatak Pak Jede yang berlokasi di Jalan Nologaten, Condongcatur, Depok, Sleman. "Biasa makan sate klatak tapi baru pertama kali coba sate yang ini. Soalnya saya penasaran karena ramai banget dan ulasannya di google juga bagus," kata Athaya, Minggu 1 Januari 2023.
Dia memesan tiga menu sekaligus di tempat itu yakni sate klatak, tengkleng dan juga tongseng. Selama liburan Natal dan Tahun Baru ini kunjungan wisatawan ke tempat ini meningkat sampai 50 persen yang didominasi oleh pengunjung asal Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah dan sekitarnya.
"Peningkatan hampir 50 persen dari hari biasa. Biasa kita pakai enam sampai tujuh ekor karkas kambing, sekarang bisa 10 sampai 12. Jadi hampir dua kali lipatnya. Begitu jg dengan trafik tamu yang datang kebanyakan dari uar kota," kata Manajer FNB Sate Klatak Pak Jede Candra Purnama.
Menurut Candra kenaikan pengunjung di tempat itu telah dirasakan sejak 15 hari terakhir atau dimulai dari 23 Desember sampai awal Januari ini. Kebanyakan para pengunjung yang datang ke tempat itu mencobai menu sate klatak, tengkleng dan lainnya.
Menu utama yang ditawarkan di tempat ini merupakan olahan daging kambing berupa sate klatak, sate bakar, sate hot plate, sate goreng, tongseng, gule kambing, gule daging, jeroan, tengkleng balungan, nasi goreng dan lainnya. Ada juga mie letek godok dan goreng, bihun godok dan goreng kemudian capcai, serta magelangan.
"Bumbu klatak kita beda dengan sate yang di Solo yang mayoritas di kecap, kalau di sini pakai bumbu putih jadi ada bawang putih, kemiri dengan garam, kemudian penyajiannya di tusuk dengan jeruji roda dan dibakar yang disajikan dengan kuah gulai," ucapnya. (*)
