Mengenal Inner Child

Pratiwi - Senin, 30 Januari 2023 05:07 WIB
ilustrasi perempuan sedang bersedih. | freepik

JAKARTA (sijori.id) - Istilah inner child kerap berseliweran di sosial media. Inner child kerap dikaitkan sebagai penyebab dari kesehatan mental yang tidak baik hingga perasaan tidak bahagia.

Lalu apa sebenarnya inner child itu?

Dilansir dari website better help, inner child adalah bagian dalam diri seseorang berupa diri kekanak-kanakan yang merefleksikan masa lalu seperti buku. Setiap orang memiliki inner child dalam diri mereka. Menurut kamus Cambridge, inner child adalah bagian dari kepribadian seseorang yang masih bereaksi dan merasa seperti anak kecil.

Kita berubah saat kita tumbuh, tetapi tubuh dan pikiran kita masih membawa ingatan, perasaan, dan pola dari masa lalu. Inner child inilah yang biasanya menjadi akar permasalahan dari perasaan kita sebagai orang dewasa, tonggak hidup kita, bahkan hubungan kita dengan orang tua di masa dewasa.

Inner child yang belum sembuh biasanya disebabkan oleh trauma-trauma di masa kecil. Beberapa kejadian yang mungkin memberikan trauma diantaranya adalah pelecahan dan penelantaran baik fisik maupun emosional, penindasan, kecelakaan mobil, kematian orang terdekat yang dicintai, menjadi pengungsi, pemisahan dengan pengasuh, hingga isolasi.

Perasaan seperti tidak didengar, tidak dilihat, merasa tidak mampu, tidak cukup baik, dan merasa diri tidak penting juga sering menjadi kenangan trauma inner child yang terbawa hingga dewasa.

Trauma inner child yang tidak teratasi dapat membatasi potensi Anda ketika sudah dewasa. Contohnya perasaan tidak mampu yang terbawa dari kecil akan membuat Anda berhenti mengejar mimpi, cita-cita dan hobi Anda. Hal ini akan semakin buruk dan berdampak ke segala aspek kehidupan Anda.

Menyembuhkan Trauma Inner Child

Yang pertama harus Anda lakukan untuk menyembuhkan trauma inner child adalah memahami rasa sakit dan apa yang terjadi pada Anda. Rasa sakit biasanya bersumber dari sesuatu yang dapat diidentifikasi. Cobalah mengidentifikasi sumber dari rasa sakit Anda.

Setelahnya, Anda dapat mulai memberikan kasih sayang kepada diri Anda. Mungkin, Anda tidak mendapatkan ini ketika masih kecil. Jadi mulailah tunjukkan kasih sayang dan cinta Anda kepada diri sendiri. Anda juga dapat mulai mengajak berbincang inner child Anda seperti apa yang ia butuhkan? Mengapa ia bertingkah demikian? dan pertanyaan sejenisnya.

Anda dapat melakukan ini di depan cermin, dengan menulis jurnal, atau berbicara dengan lantang kepada diri sendiri.

Jika Anda merasa membutuhkan bantuan profesional, psikolog dapat memberikan pertolongan yang tepat untuk Anda menyembuhkan trauma inner child Anda. (*)

Bagikan

RELATED NEWS