Mengenal Kudapan yang Disebut Lobster Roll
(sijori.id) - Lobster roll merupakan menu andalan Broad Street Oyster Co. Restoran ini pertama kali dibuka Christopher Tompkins pada 2017 sebagai bar makanan mentah keliling dengan mobil van.
Setelah itu, gerainya buka di Grand Central Market Los Angeles. Cabang lainnya ada di Santa Barbara, Huntington Beach, dan yang terbaru di San Francisco.
Lobster roll adalah sandwich yang terbuat dari daging lobster cincang yang disajikan di dalam roti, biasanya roti brioche yang lembut. Hidangan ini sering dianggap sebagai ikon kuliner New England, Amerika Serikat.
Menu berisi daging lobster dari Maine ini dijual seharga US$25 hingga27 atau sekitar Rp391.000 hingga Rp423.000 (asumsi kurs Rp15.570) per potong.
Biasanya terdapat dua gaya utama dalam penyajian lobster roll, yaitu:
Pertama ada gaya Maine, pada gaya ini lobster roll disajikan dingin dengan tambahan mayones dan sedikit perasan lemon. Tekstur daging lobster yang lembut berpadu sempurna dengan rasa creamy dari mayones.
Kedua gaya Connecticut, menyajikan lobster roll dalam keadaan hangat dengan mentega. Rasa gurih dari mentega melengkapi manisnya daging lobster.
Selain itu, sejarah dari lobster roll sudah ada sejak 1929, di restoran Perry Milford, Connecticut. Pada awalnya, hidangan ini merupakan makanan sederhana yang disajikan oleh nelayan untuk mengisi perut mereka setelah seharian melaut.
Kemudian, mereka akan memasak lobster yang telah mereka tangkap dan menyantap dengan roti yang mereka bawa. Maka dari itu roti isi ini sering kali dimakan di luar dan dibeli dari warung atau restoran makanan laut di tepi pantai.
Faktanya sekarang hidangan tersebut cukup mahal, karena dari bahan utamanya lobster. Makanan ini lebih nikmat jika dimakan saat musim panas ketika pasokan lobster yang segar dan melimpah dari nelayan. Variasi dari lobster roll di berbagai restoran juga berbeda-beda seperti, selada, tomat, dan lainnya. (*)