Mengenal Masjid Sheik Zayed
SURAKARTA (sijori.id) - Pemerintah meresmikan Masjid Sheikh Zayed pada Rabu, 14 November 2022. Masjid ini merupakan replika Sheikh Zayed Grand Mosque yang terletak di Abu Dhabi, Ibu Kota Uni Emirat Arab.
Lantaran merupakan sebuah replika, tak heran jika masjid ini tampak megah dan luas. Masjid bergaya Mughal ini memiliki luas kisaran 8000 meter persegi. Bangunannya dilengkapi empat menara dan satu kubah utama. Di antara kubah dan menara, terdapat 81 kubah kecil yang dihiasi oleh batu pualam putih.
Menambah kemegahan rumah ibadah, bangunan mesjid dua lantai ini diberi lantai marmer. Tak sekadar marmer lokal, melainkan marmer kelas satu yang didatangkan langsung dari Italia.
Membawa BUMN Waskita Karya sebagai penanggung jawab proyek, pembangunan masjid ini memakan biaya kisaran US$20 juta atau kisaran Rp311 miliar (asumsi kurs Rp311 miliar per dolar AS). Adapun dana tersebut ditanggung oleh Syeikh Mohammed bin Zayed sebagai pemberi hibah.
Tak hanya sebagai tempat ibadah, masjid terbesar dan termegah di Solo ini rencananya juga akan dijadikan sebagai sarana edukasi dan perkembangan ekonomi syariah.
Bekas Depo Pertamina
Menarik mundur masa sebelum masjid MBZ dibangun, tanah seluas 8000 meter persegi tersebut awalnya merupakan lahan milik PT Pertamina (Persero).
Dalam pengamatan TrenAsia.com, pada tahun 2009, tanah yang terletak di kelurahan Gilingan tersebut masih digunakan sebagai depo distribusi gas alam cair atau liqufied natural gas (LNG). Lantaran merupakan bekas depo, maka tak heran jika banyak terdapat semak yang disinyalir menjadi sarang ular.
Kisaran tahun 2015 hingga 2016, Depo LNG pertamina di lokasi tersebut tak lagi beroperasi. Pagarnya dicopot dan bangunannya dibongkar menjadi SPBU Gilingan yang beroperasi di tahun yang sama.
Sayangnya, operasional SPBU ini pun tak berlangsung lama. Pada Desember 2019, SPBU gilingan mengumumkan bahwa mereka telah berhenti beroperasi untuk selamanya.
Penutupan kilang SPBU gilingan kala itu dilakukan atas instruksi langsung dari Pertamina pusat. Menurut kabar yang beredar kala itu, bekas lahan SPBU Gilingan akan digunakan untuk pembangunan Islamic Center.
Diplomasi di Balik Kemudi
Cara Presiden Jokowi menyambut dan menjamu tamu memberi kesan tersendiri bagi tamu kehormatan luar negeri, termasuk Sheikh Mohammed bin Zayed (MBZ) yang kini menjadi Presiden Uni Emirat Arab (EUA)
MBZ yang kala itu menjabat sebagai Putra Mahkota Uni Emirat Arab, datang ke Indonesia pada Rabu, 24 Juli 2019. Kedatangan MBZ kala itu disambut langsung oleh Jokowi di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Setelah menyambut MBZ di Soekarno-Hatta, Jokowi langsung mengajak MBZ untuk berkunjung ke Istana Bogor.
Selama pertemuan berlangsung, Jokowi dan MBZ tampak akrab. Mereka tampak berbincang sembari berkeliling mengitari istana dengan mobil taman yang dikemudikan sendiri oleh Jokowi. Selain itu, Jokowi juga tampak memberikan durian untuk dicicipi oleh MBZ.
Selama pertemuan, sejumlah agenda kerja sama dibahas oleh kedua pemimpin Negara. Hingga di satu titik, MBZ berjanji pada Jokowi untuk membangunkan sebuah masjid di kampung halaman Jokowi, Solo sebagai hadiah persahabatan. (*)