Mengenal Rudal Antikapal, Harpoon

Pratiwi - Senin, 30 Mei 2022 20:30 WIB
null

JAKARTA (sijori.id) - Ukraina dilaporkan telah menerima rudal antikapal Harpoon yang dipasok oleh Denmark. Sebuah senjata yang akan membuat Rusia mau tidak mau mengubah strategi terutama di Laut Hitam. Harpoon sebenarnya adalah rudal yang sudah tua. Tetapi dia terbukti masih menjadi andalan banyak negara.

Dikembangkan oleh McDonnell Douglas yang sekarang menjadi bagian dari Boeing, Harpoon Missile System adalah rudal anti-kapal segala cuaca, over horizon dan sangat fleksibel. Amerika Serikat mulai mengembangkan rudal ini pada tahun 1965. Nama Harpoon sendiri diartikan sebagai senjata untuk membunuh paus. Sebuah istilah slang di komunitas angkatan laut yang digunakan untuk menggambarkan kapal selam.

Pada awalnya rudal ini memang dikembangkan sebagai senjata melawan kapal selam. Dengan kemampuan skimming lautnya rudal dimaksudkan untuk menghancurkan kapal selam diesel yang sedang mengisi ulang baterai mereka di permukaan.

Proyek ini pada awalnya berjalan lamban sampai Perang Enam Hari tahun 1967 antara Israel dan Mesir berkobar. Selama perang, Mesir menenggelamkan kapal perusak Israel INS Eilat dari jarak sekitar 22 km dengan rudal anti-kapal Styx buatan Soviet. Rudal ini diluncurkan dari kapal patroli kecil. Ini adalah kapal pertama dalam sejarah yang tenggelam oleh rudal anti-kapal.

Kejadian ini membuat terkejut perwira senior Angkatan Laut Amerika. Pada tahun 1970 Laksamana Elmo Zumwalt yang saat itu menjadi Kepala Operasi Angkatan Laut Amerika mempercepat proyek Harpoon untuk penyebaran dari udara dan laut. Tujuh tahun kemudian, Harpoon pertama berhasil dikerahkan. Rudal juga tidak dikhususkan untuk menyerang kapal selam, tetapi kapal permukaan.

Hari ini, Amerika dan lebih dari 30 negara sekutunya di seluruh dunia telah menjadi pengguna utama dari senjata ini. Setelah sekitar 55 tahun rudal telah diperbarui dengan menyertakan teknologi navigasi, seperti GPS, Inertial navigation system (INS), dan sistem elektronik lainnya agar lebih akurat dan serbaguna terhadap kapal dan target darat.

Lebih dari 8.000 rudal Harpoon telah diproduksi dan melengkapi ratusan kapal di seluruh dunia. Harga rudal sekitar US$ 1,5 juta. Relatif murah untuk sebuah rudal yang ditujukan untuk menghancurkan target seharga miliaran dolar.

Harpoon adalah rudal anti-kapal subsonik dengan hulu ledak explosive dan terbang tipis di atas permukaan air atau dikenal dengan sea skimming. Harpoon melacak buruannya menggunakan radar aktif dan meledak saat kontak.

Rudal dilengkapi dengan hulu ledak ledakan penetrasi seberat 221 kilogram dan melaju dengan kecepatan sekitar 617 km/jam.

Rudal memiliki panjang 3.8 - 4.6 m tergantung variannya. Sementara diameter adalah 0.34 m dan berat peluncuran 519 - 628 kg. Rentang serang dari rudal ini adalah 93 - 280 km juga tergantung pada variannya.
Terus berkembang

Harpoon telah melalui beberapa tahap perkembangan yang dikenal sebagai Blok. Model awal dikenal sebagai Blok 1. Ketika mendekati targetnya Harpoon Blok 1 meningkatkan ketinggian sebelum tiba-tiba menyelam pada target mereka.

Blok 1B menghapus fitur ini, sedangkan Blok 1C memiliki opsional apakah akan menyerang secara mendatar atau menukik.

Blok 1D merupakan model produksi terbatas dengan jangkauan dan kemampuan serangan ulang yang meningkat. Ini adalah kemampuan untuk menyerang lagi jika gagal untuk pertama kalinya.

Block 1G adalah versi perbaikan dari SLAM-ER dengan kemampuan serangan ulang. Blok 1J adalah upgrade untuk membuat Harpoon dapat menembak target darat dan laut.

Blok 2 adalah model operasional terbaru di lini Harpoon. Fitur baru termasuk peningkatan ketahanan terhadap tindakan pencegahan dan penargetan yang lebih baik. Varian ini memiliki jangkauan yang lebih baik karena mesin yang lebih hemat bahan bakar dan hulu ledak yang lebih ringan.

Harpoon pertama kali melihat pertempuran pada tahun 1980 dalam Perang Iran-Irak. Sejak itu rudal telah digunakan dalam konflik AS-Libya tahun 1986, operasi Amerika di Teluk Persia tahun1988, dan beberapa penembakan tak disengaja.

Harpoon juga berkembang dalam banyak varian. Salah satunya AGM-84 yang diluncurkan oleh pesaswat. Semetnara RGM-84 adalah varian peluncuran permukaan. RGM-84 lebih panjang dan lebih berat dari AGM-84.

Ada juga UGM-84 yang digunakan kapal selam. Rudal ini memiliki pendorong roket dan lebih panjang dan lebih berat dari AGM-84.

Varian lain adalah AGM-84E Standoff Land Attack Missile (SLAM): . INi adalah rudal jelajah serangan darat dipandu inframerah yang diluncurkan dari udara. Varian ini dikembangkan dari AGM-84 pada tahun 1990 dengan jangkauan setidaknya 110 kilometer.

Kemudian hadir AGM-84H/K Standoff Land Attack Missile—Expanded Range (SLAM-ER). Ini adalah versi perbaikan dari AGM-84E yang memasuki layanan pada tahun 2000. Jangkauan ditingkatkan hingga maksimum 250 km dan menjadi rudal dengan Circular Error Probe ( CEP) terbaik di Angkatan Laut Amerika. (*)

RELATED NEWS